Part 5

462 67 7
                                    


Baekhyun memarkirkan mobil audi hitamnya tepat di salah satu toko kue langganannya.

Beruntung keadaan toko kue itu tak memiliki cukup banyak pelanggan di saat dirinya datang, mengingat toko kue yang menjadi langganannya itu adalah toko yang cukup terkenal maka terkadang antrian untuk membelinya pun harus penuh kesabaran.

Tapi untuk sore ini maka Baekhyun tengah beruntung, ia bahkan bisa bebas memilih roti yang akan dirinya beli tanpa perlu mengantri panjang hingga berjam-jam lamanya.

Seorang pelayan yang sudah cukup lama mengenal Baekhyun sebagai pelanggan tetapnya pun kini datang menghampiri menyambutnya, "selamat datang tuan Byun." Ucapnya ramah.

Baekhyun pun membalas tersenyum, "apa ada menu baru hari ini?" Tanyanya.

Wanita itupun mengarahkan tangannya pada arah rak roti yang menjadi menu barunya di toko itu dalam beberapa hari terakhir ini.

"Anda bisa melihat-lihat dulu. Ini semua adalah roti terbaru dari kami." Ucapnya.

"Baiklah biar aku pilih-pilih dulu kalau begitu."

Wanita itu pun membungkukkan badannya sebentar lalu pergi kembali bekerja.

~~~

"Sayang jangan di tendang bolanya, ambil pakai tangan lalu berikan bolanya sampai terpegang dulu baru di lepaskan." Ucap Yena pada Eun ha.

Balita cilik itu suka sekali melempar barang dengan sembarangan, mungkin jika itu adalah bola, itu tidak akan jadi masalah, tapi jika pada barang-barang lain juga bukankah itu tidaklah baik?

Belum ada 5 detik Yena memperingati putri kembarnya itu, kini terdengarlah suara Eun hi yang menangis akibat lemparan tongkat stik plastik berukuran sedang salah satu koleksi mainan putri kembarnya. Sejujurnya itu adalah sekop plastik kecil yang biasanya di gunakan untuk bermain-main dengan pasir pantai.

Dan lihatlah belum sempat terdiam lama, kejadian lempar sekop itupun terjadi, dan kini langsung terkena pada dahi Eun hi yang bahkan balita itu tengah sibuk bermain sendiri dengan boneka kelinci merah mudanya.

"EOMMAAAAA!!" Rengek Eun hi menangis tersedu.

Yena pun langsung memeluk putrinya itu dan menggendongnya. Sambil mengusap-usap punggung Eun hi lembut.

"Coba lihat eomma. Mana yang sakit?"

Yena mengamati seksama kening putrinya itu mencoba mencaritahu adakah benjolan kecil di sana? Ataukah ada lebam merah? Karena seingat Yena, Eun ha melempar sekop plastik itu cukup kuat, bahkan suaranya yang terdengar sedikit mengenai dahipun membuatnya sempat meringis.

Beruntungnya memang tak ada benjolan ataupun memar merah di sana, sambil mengecupi dahi Eun hi, Yena terus mencoba menenangkan putri kecilnya itu penuh sayang.

"Tidak apa-apa sayang.. eomma di sini. Mana yang sakit? Eomma tiupkan ya?"

Sambil meniup-niup kecil di dahi Eun hi, bocah itu pun terkikik geli setelahnya karena melihat tingkah ibunya yang melucu membuatnya tertawa. Dan ya cara itu cukup ampuh hingga pada akhirnya pun Eun hi kini sudah tertawa menatap ibunya itu.

Baekhyun datang seraya membawa kotak kue yang di belinya beberapa waktu lalu sebelum pulang. Meski sempat kesulitan untuk membeli roti jenis apa saja, pada akhirnya ia membeli roti dengan rasa yang sama.

Dan yang pasti dirinya kini sudah berganti pakaian sebelum mendatangi anak-anaknya yang tengah berkumpul di taman belakang rumahnya.

"Appa!!!" Teriak Eun ha dan juga Junhee bersamaan, sambil berlari kecil menghampiri.

YOU 3 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang