Kepulan asap tipis yang keluar dari cangkir kopi di atas meja pada masing-masing milik keduanya pun tak tersentuh sama sekali ketika dua orang pria itu hanya saling terdiam sambil memikirkan tentang kata apa yang tepat untuk memulai berbicara mengingat keduanya memang tak ada kenangan baik di awal mereka bertemu di masa lalu.
"Aku pikir aku tidak akan pernah untuk kembali ke sini lagi dan bertemu denganmu terutama Yena tapi ternyata takdir Tuhan tidak ada yang tahu." Ucap Suha membuka suara.
"Kenapa kau datang lagi?" Sarkas Baekhyun dengan nada dinginnya yang tak bersahabat sama sekali.
Ingatkan Baekhyun untuk tidak terpancing emosinya sendiri hanya karena ia kini tengah berhadapan langsung dengan Kim Suho. Pelaku utama awal dari mana Yena itu sampai seperti saat ini.
Suho menyeruput pelan kopi latte miliknya hingga tersisa setelah lalu meletakkan kembali ke atas meja kaca di hadapannya. Menghela nafasnya pelan berusaha untuk tak merasa tersinggung lalu sakit hati, mengingat apa yang dikatakan Baekhyun jelas adalah sebuah kebenarannya.
"Arra.. jongmal arrasoyo." Ucap Suho dengan sedikit menekankan pada setiap ucapannya yang mengandung kata pada ketegasannya yang begitu lelah jika harus berulang kali di ingatkan. Demi Tuhan Suho juga hidup pada penyesalan dan juga rasa bersalah yang teramat dalam tapi jika orang-orang terus saja mengusiknya hingga menyudutkannya bukankah itu sungguh mengganggunya?
Baekhyun mengalihkan pandangannya pada arah luar jendela samping tempat duduknya demi meredam amarahnya jika tak ingat istrinya itu pernah mengatakan jika Suho memanglah bersalah namun pria Kim itu hanya terlalu terobsesi akan cinta hingga membuatnya buta untuk melihat dari sudut pandang lain.
"Bodoh." Geramnya yang mana masih cukup mampu terdengar jelas oleh Suho yang tentu masih berada di hadapannya saat ini.
Suho mengulas senyum hangatnya, ia tahu benar jika pun dirinya mampu menghirup udara setelah keluar penjara tapi tetap saja dirinya takkan mampu bisa memiliki orang yang bisa membuatnya kembali percaya padanya setelah apa yang dirinya perbuat di masa lalu.
"Aku tahu kau sangat membenciku Baek.. tapi saat ini kau tidak ada pilihan lain selain padaku."
"Apa maksudmu?" Tanya Baekhyun seraya mengerutkan keningnya merasa tak mengerti dan Suho hanya terdiam dengan raut wajahnya yang tak terbaca sama sekali.
~~~
Lay masuk ke dalam ruang rawat Yena guna melihat kondisi wanita itu setelah operasinya, prediksinya mungkin terkadang salah tapi mengingat Yena adalah wanita yang kuat maka ia seolah kembali tersadar bahwa semua akan berjalan baik-baik saja.
Menghela nafasnya pelan sambil memasukkan kedua tangannya pada saku jas putih dokternya menatap sendu sosok Yena yang sampai saat ini pun belum juga siuman.
"Aku tak pernah meragukan keyakinanku sebelumnya, tapi kali ini... entah mengapa aku justru merasa takut. Jadi sadarlah Yena dan buat hatiku merasa tenang." Gumamnya tanpa mengalihkan pandang pada arah Yena yang masih terpejam seolah memang sangat merasa nyaman dalam tidur panjangnya.
🍃
Baekhyun memarkirkan mobilnya tepat di garasi rumahnya setelah sempat ia memilih untuk pulang daripada harus kembali ke kantor meski sejenak, lagipula ia sudah memberitahu sekretarisnya itu untuk mengirim file laporan yang memang harus dirinya periksa jika memang sangat mendesak.
"APPA!!" sambut Eun ha dan Eun hi bersama ketika netra mereka melihat sosok ayahnya itu baru saja pulang dan masuk ke dalam rumah.
Saat itu juga Baekhyun pun langsung merubah raut wajahnya yang mana ia pun berjongkok sebentar lalu merentangkan kedua tangannya guna menyambut sambutan dari kedua putri kembarnya itu dan menggendongnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -