Sehun terus memandangi wajah istrinya itu penuh kekaguman. Jika ada orang yang bertanya padanya apa hal yang paling dirinya suka dari seorang Somi maka pria itu akan mengatakan dengan lantang bahwa ia amat sangat menyukai segala hal yang di miliki wanita itu.
Mungkin memang benar jika manusia tidak ada yang sempurna tapi percayalah bagi mata elang seorang Oh Sehun, ia selalu melihat kesempurnaan dari dalam istrinya.
"Ada apa menatapku begitu?" Tanya Somi membalas tatapan Sehun dari arah cermin di hadapannya.
Ini bukan pertama kalinya memang Sehun selalu tertangkap basah mengamati Somi diam-diam, tapi sungguh bagi wanita yang telah menyandang marga Oh itu pun selalu merasa risih jika sudah di tatap seperti itu meskipun pada suami sendiri.
Sehun tersenyum, semakin menatap istrinya itu penuh pesona. "Menurutmu?" Godanya.
Somi memutar bola matanya jengah, merasa jengkel jika Sehun sudah seperti sekarang, "kau ingin mengatakan padaku jika aku ini cantik begitu? Oh astaga Sehun.. apa kau tidak memiliki kata-kata lain selain itu?"
"Wae? Kau tak suka? Padahal aku jujur mengatakannya."
"Aku tahu.. tapi aku sudah mendengar kata-kata itu ratusan kali dari bibirmu. Pujilah aku dengan kata-kata yang berbeda. Kau ini tidak romantis sekali." Keluh Somi.
Seketika itu juga Sehun langsung turun dari atas ranjang dan berjalan menghampiri sang istri yang masih terduduk manis di depan meja rias.
Sambil memutar tubuh wanita itu pelan, Sehun membungkukkan tubuhnya mensejajarkan wajahnya dengan wajah Somi.
"Apa yang harus aku katakan selain kata cantik, hem?" Tanya Sehun sambil menatap mata istrinya itu lekat.
Somi yang menahan rasa gugupnya saat ini pun lebih memilih mencoba untuk berkonsentrasi menormalkan degup jantungnya yang tak karuan, meski dirinya yakin Sehun mengetahui hal itu pasti.
Tangan Sehun terulur mengusap pipi Somi lembut, "pipimu merah sayang." Lirihnya semakin menggoda istrinya itu habis-habisan.
Demi Tuhan Sehun sangat menyukai wajah Somi ketika istrinya itu tengah gugup akibat ulahnya karena itu terlihat sangat menggemaskan.
Somi yang tak tahan lagi akan tingkah Sehun yang terus menerus menggodanya maka dengan dorongan pelan dari kedua tangannya sontak membuat Sehun membelalakan matanya karena terkejut.
"Kau sangat menyebalkan!! Aku mau tidur!" Ucapnya lantang seraya bangkit dan berjalan menuju ranjang.
"Yak! Kau marah padaku?" Tanya Sehun polos sambil ikut naik ke atas ranjang berbaring di samping Somi.
"Aku lelah Sehun, berhentilah mengoceh yang tak penting. Sekarang lebih baik kita tidur."
Sehun tau benar jika wanitanya itu masih menyimpan kesal dengannya, terlihat sangat jelas karena Somi yang tak menatapnya saat berbicara.
Sekalipun dirinya memanglah bukan pria yang peka tapi ketahuilah bahwa Oh Sehun itu sungguh mempelajari segala hal yang berada di sekitarnya dengan baik, bahkan kebiasaan terbaik dan terburuk dari istrinya maupun putranya Sehun tahu benar.
Memeluk Somi dari arah belakang sambil sesekali mengusap-usap lengan istrinya itu yang terbuka, Sehun berusaha untuk berdamai, "jangan marah hem? Aku kan hanya bercanda sayang." Lirih Sehun seraya menumpukan dagunya pada bahu Somi.
Somi sendiripun tidak tahu mengapa akhir-akhir ini dirinya begitu sensitif dengan semua perilaku Sehun terhadapnya padahal sebelumnya ia tak pernah seperti ini.
Somi menyerah, ia pun juga tak suka jika harus bertengkar tak jelas dengan Sehun. Membalikkan tubuhnya pelan dan langsung bersitatap dengan suaminya itu dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -