"Tuan Byun.. maafkan saya jika saya terpaksa harus membuat tuan datang ke sekolah di saat anda sedang dalam kondisi yang--"
"Ah tidak.. tidak apa-apa. Ini juga adalah hal yang penting untuk saya jika memang ada sesuatu yang harus dibicarakan mengenai Junhee."
Wanita berkacamata tebal itu pun hanya bisa mengangguk pelan masih merasa tak enak hati namun setelahnya ia pun harus tetap bersikap profesional sebagai kepala sekolah.
"Saya sebagai kepala sekolah sangatlah memahami benar semua siswa dan juga siswi di sini dengan sangat baik tak terkecuali siapapun, begitu pula tentang Junhee. Junhee adalah satu-satu siswa jenius dan juga berprestasi di sini dan juga saya bisa memahami akan situasinya saat ini tentang ibunya, tapi..." ada jeda kala wanita itu terdiam kemudian merasa ragu untuk mengatakannya yang mana Baekhyun justru di buat tak mengerti sekarang.
"Ada apa? Apa Junhee membuat masalah di sekolah?"
"Ah tidak tuan Byun, bukan itu yang saya maksud. Junhee tidak pernah membuat masalah apapun di sekolah. Hanya saja memang beberapa minggu terakhir ini dia sudah sedikit berubah."
"Ne?"
~~~~
Waktu jam makan siang hampir habis dan Chanyeol jelas kini tengah di rundung masalah ketika Baekhyun sebagai atasannya justru belum juga datang ke kantor guna menghadiri rapat padahal sudah dari semalam pria Byun itu menjawab ia akan datang meski hanya sebentar. Tapi sekarang lihatlah ketika semua para kolega itu telah memenuhi ruang rapat justru Baekhyun belum juga datang memberi tanda-tanda. Teleponnya mati dan Chanyeol kini kalang kabut mulai panik.
"Apa dia belum juga memberi kabar?" Tanya Chanyeol berbisik pada sekretaris Baekhyun itu yang lagi-lagi hanya di jawab dengan gelengan kepala untuk yang kesekian kalinya. Membuat Chanyeol pun kini memejamkan matanya mencoba mencari jalan keluar.
Brak!!
"Maaf jika saya terlambat. Mari rapat kita mulai sekarang." Ucap Baekhyun tiba-tiba yang mana tentu langsung membuat Chanyeol pun membuka matanya dan menoleh menatap kawannya itu terperangah. Benar-benar membuatnya tegang.
Di sepanjang rapat berlangsung Chanyeol bisa melihat jika Baekhyun hanya diam dan memilih mengatakan yang seperlunya saja pria itu berucap. Padahal biasanya Baekhyun paling kritis dan banyak mengucapkan apa yang menjadi idenya meskipun sekecil apapun itu tapi sepertinya tidak untuk saat ini dan itu sukses membuat Chanyeol pun ikut merenung memikirkan apa yang kini menjadi masalah kawannya itu sekarang.
Perlu 30 menit untuk membuat orang-orang yang berada di ruang rapat itu keluar ruangan. Chanyeol sengaja meminta Baekhyun untuk sebentar saja tetap tinggal lantaran pria Park itu perlu bicara serius dengannya.
Setelah semua orang telah pergi keluar dan menyisakan keduanya maka barulah Chanyeol menyerahkan surat dari kepolisian pada Baekhyun setelah insiden beberapa hari lalu atas kasus Xiumin.
"Apa ini?" Tanya Baekhyun sambil membuka amplop itu kemudian.
"Polisi memintamu untuk menjadi saksi. Apa itu tidak jadi masalah?"
"Aku datang untuk bersaksi tentu itu tidak akan jadi masalah. Tapi apa mereka juga akan menemui Yena?"
"Jika sampai besok Yena belum juga siuman maka hanya kau yang akan jadi saksi utama sekaligus keluarga korban." Jelas Chanyeol dan Baekhyun pun hanya diam sambil mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
Melihat reaksi Baekhyun yang tenang justru membuat Chanyeol merasa aneh akan pria Byun hingga menukikkan alisnya menatapnya dengan memicing tajam mencoba mencari tahu tapi tetap saja ia tak tahu apa yang sedang Baekhyun pikirkan sekarang mengingat kawannya itu suka sekali random yang mana tak tertebak sama sekali.
"Baekhyun.."
"Hem?" Gumamnya sambil menoleh membalas tatapan Chanyeol kemudian.
"Apa terjadi sesuatu?"
"Mwoga?"
Chanyeol pun melipat kedua tangannya seraya menyandarkan tubuhnya ke belakang tanpa mengalihkan tatapannya pada Baekhyun yang justru kini membuat Baekhyun mengerutkan kening tak mengerti akan apa yang tengah kawannya itu pikirkan sekarang.
"Aku tahu benar dirimu Baek. Kau pikir aku tak tahu itu?"
Baekhyun pun menghela nafasnya pelan namun berat sebelum pada akhirnya ia pun mengatakan apa yang menjadi beban pikirannya saat ini.
"Ini tentang Junhee."
"Junhee? Memangnya ada masalah apa?"
"Aku menemui kepala sekolahnya pagi ini dan aku baru tahu jika Junhee tidak dalam kondisi baik-baik saja sekarang." Ungkap Baekhyun sambil memijit pelan keningnya mencoba mengurangi rasa sakit di kepalanya yang tiba-tiba kembali menyerang.
"Apa maksudmu Junhee tidak baik-baik saja?"
🍃
Seperti perkataannya Baekhyun pun langsung kembali ke rumah sakit setelah menyelesaikan pekerjaannya sebentar di kantor dan mengecek jadwalnya pada sekretarisnya itu.Sampai di halaman parkir rumah sakit tepat saat Baekhyun keluar dari mobilnya di saat itu juga seorang pria yang tak asing langsung membuat Baekhyun pun mengerutkan keningnya merubah raut wajahnya menjadi datar menahan kesal meski ia harus akui Baekhyun tak lagi memiliki masalah apapun dengan pria yang berada di hadapannya itu sekarang. Tapi.. ayolah apakah kalian bisa melupakan begitu saja kejadian yang mengerikan di masa lalu meski dirimu juga tahu benar segalanya telah berakhir? Tentu tidakkan? Dan itulah yang kini telah terjadi pada Baekhyun sekarang.
"Lama tidak bertemu Byun Baekhyun-ssi." Ucapnya menyapa.
Baekhyun terdiam, raut wajahnya sungguh tak terbaca sama sekali hingga ia pun tak membalas sapaan pria Kim di hadapannya itu setelah apa yang pria itu katakan dengan begitu ramahnya. Hanya memandang diam seolah terpaku dengan helaan nafasnya yang panjang.
~~~~
"Bagaimana kondisimu sekarang? Apa masih ada yang sakit?" Tanya Lay setelah selesai memeriksa kondisi Kyungsoo yang kini masih harus menjalani masa pemulihannya di sebuah ruang rawat yang tak jauh dari ruang rawat Yena.
Kyungsoo hanya mengulas senyum hangatnya, "aku sudah jauh lebih baik sekarang. Bagaimana dengan Yena? Apa dia belum juga siuman?"
Lay menggelengkan kepalanya seraya menghembuskan nafasnya berat, "bukankah aku sudah melakukan hal yang benar?"
"Hem.. kau sudah melakukan hal yang benar. Kita hanya perlu menunggu Yena saja, hanya dirinya sendiri yang bisa membuatnya terbangun dan sadar."
"Apa menurutmu semua akan baik-baik saja? Mengingat..."
"Apa Baekhyun sudah mengetahuinya?" Tanya Kyungsoo menatap Lay serius.
"Aku ingin memberitahunya tapi--"
"Hajima."
"Waeyo? Baekhyun adalah suaminya maka dia berhak tahu yang sebenarnya terjadi kan?"
"Arra.. tapi itu bukan tugas kita yang memberitahukannya.." ucap Kyungsoo yang kemudian menoleh menatap luar jendela setelahnya.
"...Yena lah yang akan memberitahu Baekhyun sendiri." Lanjutnya yang kemudian membuat Lay pun terdiam dan mengerti.
Tbc..
See u next..
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -