SURPRISE!!! 😁😁
Ak lg senggang guys .. jd ak pngen up crita, tp brhubung WRECKED trnyta kudu di revisi n blm selesai , jd crita ini aja yg ak up .. gpp ya?? Hehe
Happy Reading ..
Setelah menyelesaikan makan malam bersama, Yena memilih menghampiri putranya itu yang tengah memainkan mainan robot miliknya di balkon dekat ruang tengah.
Sambil membawa secangkir susu hangat dan juga buah strawberry potongan di tangannya, Yena pun duduk di salah satu kursi kecil di sana sambil menemani Junhee.
"Junhee~ya.. eomma bisa bicara sebentar dengan Junhee?" Tanyanya pelan dan juga lembut.
Junhee pun seketika itu juga berhenti memainkan robot-robot yang di bawanya dan langsung duduk di pangkuan ibunya.
Sambil merengkuh tubuh putranya itu yang tampak masih mungil dalam pelukannya maka dengan begitu sayang dan juga lembut Yena mengusap-usap punggung Junhee hangat.
"Eomma minta maaf ya, jika eomma sering memarahi Junhee, sering mengomel-omel pada Junhee. Maafkan eomma ya sayang?" Ucap Yena.
Junhee menggelengkan kepalanya pelan sambil menatap ibunya iju sendu, "eomma tidak salah. Memang Junhee yang nakal. Junhee yang memang tidak menurut kata-kata eomma, padahal eomma sudah menasehati Junhee berulang kali. Maafkan Junhee ya eomma."
Yena yang mendengar itupun kedua matanya langsung berkaca-kaca hampir meneteskan air matanya jika wanita itu tak berusaha menahannya untuk tak menangis di hadapan putranya itu sekarang.
"Tidak apa-apa sayang. Junhee pasti tidak suka ya eomma terlalu fokus pada Eun ha dan Eun hi?"
"Tidak eomma. Kasih sayang eomma dan appa tak pernah berbeda, hanya Junhee saja yang merasa berbeda. Seharusnya tidak." Jawab Junhee sendu.
Yena kembali menarik tubuh Junhee lebih erat lagi dan memeluknya hangat, menyembunyikan tetesan air matanya yang telah berjatuhan membasahi pipi. Karena sungguh Yena tak ingin sampai Junhee tahu akan kesedihannya itu.
Sebagai seorang ibu itu memanglah susah-susah gampang. Terlebih lagi sekarang Yena tak hanya memiliki 1 anak saja dalam keluarga kecilnya yang menjadi pusat fokusnya sekarang, tapi juga pada kedua anak kembar putrinya yang butuh perhatian lebih dari Yena maupun Baekhyun.
Mungkin cara didiknya cukup keras pada Junhee mengingat Junhee adalah anak pertama yang telah berada di kelas 3 tingkat sekolah dasar. Mengajarkan bagaimana rasa tanggung jawab itu perlu di tanamkan sejak dini terkadang membuat Yena sedikit merasa bersalah sebagai seorang ibu pada anaknya itu.
Bisa jadi Junhee berubah sikap menjadi seperti sekarang, mungkin juga karena atas kesalahannya, anak itu bagaimana pun juga masih butuh perhatian lebih dari kedua orang tuanya, terutama ibunya.
"Maafkan eomma." Ucapnya sekali lagi pada Junhee.
***
Ini adakah kali pertama Baekhyun di buat semelelahkan ini hanya karena mengurus bayi kembar. Bahkan dulu saat dirinya mengurus Junhee saja ia tak sebegitu lelah seperti sekarang.
Ok, sepertinya Baekhyun harus berhenti mengeluh kala di hadapannya saja juga termasuk anaknya juga, putrinya yang sangat Baekhyun dambakan.
"Eun ha~ya lemparkan bolanya pada appa." Ucap Baekhyun memberi titah pada putrinya itu.
Tapi bukannya di lemparkan pada arah ayahnya itu, justru Eun ha melemparnya pada arah Eun hi saudaranya yang tengah duduk tak jauh dari dirinya hingga mengenai tepat di kepala bocah berbando merah muda itu sedikit lebih keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU 3 [TAMAT]
Fanfictionif love is beautiful, take me to see that beauty like what you promised me before. -