KELUARGA WIJAYA ✔️

1K 170 9
                                    

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Seorang pria sedang duduk dikursi tunggu yang ada dibandara. Dia akan menjemput baby girl nya, tanpa sadar orang yang ia tunggu sudah berada tepat didepannya. Tapi pria itu malah fokus ke handponenya, huh! Menjengkelkan sekali, fikir gadis yang disebut baby girl tadi.

"Do you miss me?" cicit gadis itu dengan suara pelannya.

Suara itu. Pria yang tadinya fokus ke layar handponenya langsung mendongak, oh. Lihatlah baby girlnya sekarang tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.

"I miss you" balasnya dan memeluk gadis didepannya ini.

Sedangkan gadis yang dipeluk refleks membalas. Masih sama, fikir pria itu. Aroma badannya yang wangi vanilla, membuat semua orang tenang.

"Kenapa kamu masih pendek?" tanya pria itu dengan senyum mengejeknya.

Gadis yang diejek langsung melepaskan pelukannya, "Hei, Aca sudah tinggi ya. Hanya saja, abang yang semakin tinggi!" balasnya tidak santai.

Pria itu langsung terkikik geli, adiknya ini memang tidak berubah. Oh. Hampir saja lupa, mari kita berkenalan. Pria tadi tak lain dan tak bukan adalah Rayan Wijaya, sedangkan gadis tadi adalah adiknya namanya Tapasya Cecilia Wijaya.

Tapasya Cecilia Wijaya. Gadis dengan wajah cantiknya ini satu-satunya keturunan perempuan di keluarga Wijaya. Oleh sebab itu ia dipanggil baby girl oleh keluarganya, jangan lupakan tingkah nya yang membuat orang gemas, panggil saja dia Aca. Memiliki sifat lugu dan polos, membuat keluarganya harus menjaga dengan ketat keamanan gadis itu, dulu Aca tinggal diLondon bersama oma/opanya namun karena dia merindukan negara kelahirannya akhirnya Aca pulang ke Indonesia. 14 tahun tinggal di London, membuat dia benar-benar tumbuh menjadi gadis yang cantik.

Keluarga wijaya, adalah keluarga yang sama kayanya dengan keluarga Rajendra meskipun lebih kaya keluarga Rajendra. Mereka memasuki peringkat terkaya ke-2 didunia. Nama ayahnya adalah Prayuda Wijaya, sedangkan nama bundanya adalah Adinda Varaska Wijaya. Nama opa Aca adalah Abima Satria Wijaya, sedangkan nama oma Aca adalah Litania Wijaya.

Keluarga Varaska, adalah keluarga dari pihak Bundanya Aca dan Rayan. Mereka memasuki peringkat terkaya ke-3 didunia. Nama opa Aca adalah Antonius astraka Varaska, sedangkan nama omanya adalah Arika Viviana Varaska.

Keluarga Wijaya--> Bima dan Tania memiliki 3 orang anak yaitu,

Alexander Wijaya menikah Asritia Wijaya memiliki 2 orang anak yaitu Axelio Wijaya dan Kristian Wijaya.

Samuel Ariksa Wijaya menikah dengan Anita Pradita. Memiliki 2 anak kembar yaitu, Kevin Orlando Wijaya dan Kevan Orlando Wijaya.

Prayuda Wijaya menikah dengan Adinda Varaska Wijaya. memiliki anak Rayan Wijaya dan Tapasya Cecilia Wijaya.

Keluarga Varaska--> Anton dan Arika memiliki 2 orang anak yaitu,

Leodra Varaska menikah dengan Aska pramudya. Memiliki 3 orang anak yaitu, Bintang Varaska, Samudra parangga Varaska, dan Langit Varaska.

Adinda Varaska menikah denga Prayuda Wijaya.

Itulah keluarga Wijaya dan Varaska. Hanya Aca satu-satunya cucu perempuan dikeluarga mereka.

Back to Topik.

"Abang ayo pulang." ajak Aca yang langsung diangguki oleh Rayan.

Mereka pun memasuki mobil dan menempuh waktu setengah jam untuk sampai ke kediaman keluarga wijaya.

Sekarang Aca dan Rayan sudah sampai dirumah mereka. Aca langsung berlari menuju pintu rumahnya, menekan bel berkali-kali. Hingga terbukalah pintu itu menampilkan seorang wanita paruh baya-Adinda Varaska Wijaya.

"Bunda! Aca kangen banget sama bunda," ujar Aca memeluk bundanya.

"Aa! Bunda juga kangen banget sama baby girl, masuk yuk. Ada ayah tuh didalam," ajak Dinda.

"Ayah, Aca pulang!" ujarnya lagi, melakukan hal yang sama yaitu memeluk ayahnya-Prayuda Wijaya.

"Baby girl kok pulangnya sekarang?" bukannya membalas pelukan Aca, Yuda justru bertanya membuat Aca yang tadinya memeluk ayahnya langsung menangis.

"Hiks, ayah nggak suka Aca pulang hiks ya-udah A-aca balik hiks lagi aja keLondon hiks, huaaaa" Aca langsung menangis dengan kencang. Membuat Yuda gelagapan, bukan gitu maksudnya.

"Maksud ayah, harusnya kan sampai sore kok jadi siang?" tanyanya.

"Dia ngambil penerbangan pagi yah" bukan. Bukan Aca yang menjawab, melainkan Rayan.

"Owh. Yaudah sini ayah peluk, ayah kangen lho sama Baby girl!" ujar Yuda memeluk anaknya.

"Kamar Aca masih sama kan?" tanya Aca dengan penuh selidik.

"Oh jelas dong. Gaada yang berani buat mindahin kamar kamu," sahut Rayan.

"Yaudah kalo gitu Aca mau kekamar. Abang tolong bawain koper Aca ya, abang kan ganteng" ujar nya dengan enteng, lalu terkekeh mendengar ucapan terakhirnya.

"Apa sih yang ngga buat kamu!" balas Rayan, mencubit pipi adiknya.

Setelah berbincang-bincang dengan keluarganya, Aca pun menaiki lantai dua untuk menuju kamarnya. Sesampainya dikamar, Aca memandang satu persatu benda dikamarnya. Masih sama, fikirnya. Aroma vanilla kesukaannya bahkan masih tercium disini.

Aca langsung merebahkan diri kekasur king sizenya, hingga akhirnya ia terlelap. Rayan yang baru saja masuk kekamar Aca langsung menghampiri adiknya, membenarkan posisi tidur Aca lalu memberikan kecupan di pipi adiknya.

"Sweet dream, baby girl" lirihnya, lalu keluar dari kamar sang adik.

***

Jam menunjukkan pukul 18.20, dan Aca baru saja bangun dari tidurnya. Sekarang Aca sudah selesai mandi, dia menggunakan piyama tidur bewarna pink pastel bergambar doraemon. Itu menambah nilai kegemasan orang yang melihatnya.

Aca menuruni anak tangga satu persatu, ia melihat keluarganya sudah duduk manis di kursi dapur meja makan.

Kan ga lucu kalo mereka duduk dimeja makan.

"Maaf udah lama nunggu Aca ya?" tanya Aca sedikit menyengir.

Mereka menggeleng, "Nggak kok. Ayo makan sekarang!" sahut bundanya.

Mereka makan tanpa ada yang membuka bicara, setelah selesai makan Aca dan orang tua serta abangnya menuju ruang keluarga.

"Aca mau sekolah sama kayak abang!" serunya tiba-tiba.

"Iya. Tapi kamu tetap dalam pantauan bodyguard ayah ya!." balas Yuda.

"Tapi Aca mau masuknya besok, biar nggak gabut dirumah" ujarnya lagi.

"Iya-iya. Gampang deh, bakalan diurus sama anak buah ayah." ujar Yuda menjelaskan.

"Ashiap!!" teriak Aca, kesenangan.

"Eh nggak usah teriak adekk!" tegas Rayan.

"Gimana rasanya tinggal di London dek?" tanya Rayan penasaran.

"Ya gitu. Nggak ngapa-ngapain, lagipula disana Aca homeschooling" sahut Aca, fokus memakan camilannya.

"Yaudah besokkan kamu mau sekolah, jadi sekarang tidur ya" ujar bunda lembut, seraya mengelus pucuk kepala Aca.

"Oke bunda. Aca kekamar ya bye!" balas Aca, lalu mencium pipi anggota keluarganya.

Aca pun memasuki kamarnya, lalu menyiapkan keperluan besok untuk sekolah. Lalu merebahkan diri di kasur king sizenya, hingga tanpa sadar ia tertidur.

___

| Thanks for reading |

LASCA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang