MURID BARU ✔️

970 160 18
                                    

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Pagi hari ini, Aca sudah siap dengan seragam barunya. Pukul 6.10 Aca turun kelantai bawah, untuk sarapan bersama keluarganya.

"Wis, baby girlnya ayah udah cantik banget!" ujar Yuda, tersenyum tipis.

"Iya dong, kan ini pertama kali Aca masuk sekolah." balas Aca, dengan semangat yang berkobar.

Udah kaya apa aja:v

"Kamu berangkatnya sama abang ya. Rayan, bunda maunya kamu bawa mobil biar Acanya nggak masuk angin" timpal bundanya menyahuti.

"Iya bunda ku sayang!" sahut Rayan, mengangkat dua jempolnya tinggi-tinggi.

Mereka pun sarapan dengan tenang. 15 menit kemudian, mereka semua selesai sarapan. Aca dan Rayan langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya nya.

Saat ini kedua bersaudara itu sedang berada didalam mobil. Aca. Sedari tadi dia hanya memilin jarinya gugup.

"Gimana kalo Aca nggak dapat temen?" tanyanya, dengan muka memelas.

"Ada Ca, pasti ada."

"Kalo mereka nggak suka sama Aca gimana?"

"Nanti abang marahin, nggak akan ada yang berani ganggu kamu."

Mobil pun hening, Rayan yang sibuk menyetir, dan Aca yang sibuk melamun.

Akhirnya mobil yang mereka kendarai sudah sampai di parkiran khusus sma Rajendra High School.

Semua perhatian tertuju kearah mobil sport hitam yang harganya milyaran. Begitupun dengan Nicholas dkk, tumben sekali Rayan membawa mobil kesekolah, fikirnya.

Hingga keluarlah Rayan membuat para siswa memekik kegirangan saat melihat most wanted RHS dengan wajah tampannya. Rayan langsung berlari kecil menuju pintu samlingnya, lalu membuka kan pintu itu untuk adiknya.

Wah, siapa tuh yang sama Rayan?

Jangan-jangan pacarnya?

Ahh, gua nggak rela ya!

Cantik banget woy!

Dahlah, kalo itu saingan gua.

Begitulah pekikan histeris para siswa/i yang melihat itu. Sedangkan yang ditatap hanya menunduk malu, sekaligus gugup. Rayan pun nenggiring adiknya kearah para sahabatnya.

"Weiss. Siapa tuh Yan? Kemaren nggak masuk, terus sekali masuk langsung bawa cewe cakep!" cerocos Adit, tanpa henti.

"Jangan tatap Aca begitu!" sahut Rayan, membuat kerutan didahi para sahabatnya.

"Jelasin Yan, sedetailnya!" celetuk Rafan.

"Oke. Jangan potong cerita gua, kalo kalian potong gua nggak mau cerita lagi"

LASCA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang