DATANGNYA SEPUPU✔️

598 74 7
                                    

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Hari ini adalah hari yang dinantikan olah Aca, karena para sepupunya akan datang. Yeay!

"Jangan lupa nanti langsung pulang ya," ujar Dinda memperingatkan kedua anaknya.

"Okey, bunda!" sahut Rayan dan Aca serentak.

"Aca sama abang aja ya perginya," ujar Rayan. Aca hanya mengangguk mengiyakan.

“Selamat pagi kesayangan Ayah,” sapa Yuda yang baru saja sampai di meja makan, tentunya dengan senyuman khasnya yang tidak pernah luntur.

“Pagi yah” balas mereka serentak.

Aca tersenyum menatap ayahnya, “Ayah tau nggak?” tanya Aca polos.

Yuda menggelengkan kepalanya, membuat Aca mendengus. Yuda nggak salah dong? Kan Aca belum cerita.

Rayan terkekeh pelan, “Kan Aca belum cerita.” sahutnya.

Aca menepuk dahinya, “Oh iya! Aca lupa, hehe” balasnya dengan menyengir.

Dinda menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri bungsunya, “Jadi Aca mau bilang apa?”

“Kapan abang yang lain mau kesini?”

“Nggak tau sayang, katanya sih jam 09.00 mungkin udah sampai kesini. Cie, yang nggak sabar!” sahut Dinda, menoel pipi Aca.

“Owh. Iya dong bunda, Aca kan udah lama nggak ketemu sama mereka.” ujar Aca mengembungkan pipinya.

“Aelah, baru juga 3 minggu!” balas Rayan, menoyor pelan dahi Aca.

Aca mengelus dahinya, “Aish, Sakit tau abang! Ayah lihat nih abang, kasar.” adu Aca sambil melototkan matanya kearah Rayan.

“Rayan, jangan gitu!” tegur Yuda, meskipun sebenarnya ia tidak benar-benar marah. Hanya saja, ia berniat menyenangkan Aca.

“Iya.”

****

Kediaman Rajendra.

Nicholas masih bergulung diselimutnya, padahal cahaya matahari sudah menembus celah-celah jendela.

Seorang laki-laki berdiri didepan pintu kamar Nicholas, ia berniat membangunkan sahabatnya ini.

“Kolas bangun!” ujarnya menarik selimut yang digunakan Nicholas.

Tidak ada jawaban, “Bangun anying! Lo sekolah kagak? Gua mau nebeng,” teriak pria itu lagi.

Merasa masih tidak ada respon, pria itu menggerutu. “Ini gimana ya? Aha! Gua punya ide.” gumamnya, lalu berlari kearah toilet.

Pria itu membawa satu centong air, dan berhitung. Hingga pada hitungan ketiga, ia langsung menyiram Nicholas dengan air tersebut.

LASCA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang