FYP✔️

497 55 3
                                    

Selamat Membaca!

"Sahabat yang sebenarnya ialah dia yang tidak pernah melupakan kita dalam keadaan apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sahabat yang sebenarnya ialah dia yang tidak pernah melupakan kita dalam keadaan apapun."

-Ralaska-

____

Seorang cowok duduk di balkonnya menikmati udara segar sore yang membuat hatinya tenang.

Banyak hal yang di pikirkan cowok itu, dari masalah geng, keselamatan salah satu anggota keluarganya serta percintaannya yang hanya di situ-situ saja.

Ia menyirup es teh nya, sesekali memejam kan matanya.

Rayan. Cowok itu sibuk memikirkan adiknya yang kini menjadi salah satu incaran musuh, namun notifikasi dari whatsapp nya membuyarkan lamunannya.

Adit
BosNyuruhLoKesini👍🏻.

Chat dari sahabat seblengnya yang satu ini sulit untuk dimengerti, manfaat nulis tanpa spasi itu apa coba? Malahan membuat mata sakit.

Rayan menyambar jaket bertuliskan R03, tulisan khas anak Ralaska. 03 adalah nomor tanda pengenal nya, disetiap jaket anggota Ralaska terdapat nomor itu yang pasti berbeda.

Rayan menuruni tangga dengan tergesa-geda, namun langkahnya tercekat saat melihat Aca yang merentangkan tangannya menutup akses jalan.

"Stop! Abang mau kemana?" cegat Aca.

Rayan mengelus kepala adiknya, "Mau ngumpul sama temen dulu, Aca dirumah ya?" jelasnya.

"Yah, Aca nggak boleh ikut ya? Bunda sama ayah barusan pergi, masa Aca sendiri," ujar Aca menunduk kan kepalanya.

Rayan tertegun sebentar, ck. Dia lupa bahwa orang tuanya sedang ada pertemuan dengan rekan kerjanya, "Bang Tian sama yang lain kemana?" tanyanya.

Aca mengendikkan bahunya. "Nggak tau, mereka-"

"Shalom!"

Ucapan Aca terpotong karena Leo yang memasuki rumah, diikuti saudaranya yang lain dibelakangnya.

"Nah itu mereka udah pulang. Kamu sama mereka ya? Gua titip Aca!" jelas Rayan kemudian keluar dari rumah.

"Kamu mau diam aja disitu? Ayo ikut kita," ujar Kevin menarik pelan lengan Aca.

Aca mengikuti abang-abangnya ke ruang keluarga. Dia mendudukkan bokongnya di sofa empuk samping Samudra.

"Buat tik tok yok! Siapa tau kalo Aca ikut jadi fyp!" celetuk Langit mengeluarkan ide gilanya.

Sam berdecak malas, "Gua nggak ikut," balasnya.

"Nggak ya! Semua nya harus ikut, sekali-sekali."

Aca berucap dengan antusias, satu yang harus kalian tau. Aca sangat suka dengan aplikasi yang satu ini.

LASCA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang