SENDIRI✔️

616 70 4
                                    

Selamat Membaca!

"Jangan pernah melupakan orang yang selalu ada untukmu, hanya karna orang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah melupakan orang yang selalu ada untukmu, hanya karna orang baru."

—Cheessayy—

__

Sekarang sudah jam istirahat, Nicholas dkk sudah menunggu Aca didepan kelasnya.

“Yuk Ca, ke kantin!” ajak Aira bersemangat.

“Aduh gimana yah, kalian pergi aja ya. Aku sama kak Anggita, udah janjian tadi.” jelas Aca merasa tidak enak.

“Nggak boleh! Aca harus kekantin sama abang.” suara Rayan terdengar memerintah.

Aca memasang muka memelas, “Ih, abang. Aca mau sama mereka sekali-kali,” ujarnya menaiki intonasi suaranya.

“Udah Yan. Biarin aja,” sahut Nicholas, berjalan meninggalkan mereka.

Sahabat Aca maupun Rayan dkk mengikuti langkah Nicholas, meninggalkan Aca yang memandang dengan nanar kepergian mereka.

Aca sekarang berada dimeja kantin yang tidak jauh dari meja abangnya. Aca duduk bersama Anggita dkk, sesuai ucapannya.

“Eh Ca. Lo kok cantik banget sih!” cerca Sintia. Aca menanggapinya dengan senyumannya.

“Kok lo mau sih temenan sama Aira dkk? Kenapa nggak temenan sama kita,” tanya Mawar mulai memanasi.

“Gimana yah, kan Aca sekelas sama mereka jadi ya gitu. Mereka juga baik kok,” sahut Aca.

Anggita dkk hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

Disisi lain Nicholas dkk dan Aira dkk terus memantau Aca dari meja mereka, takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Aca kayaknya betah banget sama mereka,” lirih Tania melihat keakraban Aca dengan Anggita dkk.

“B aja tuh. Aca kayak nggak enak gitu,” sahut Echa menyirup jus yang sudah dipesan.

“Udahlah woy, biarin aja. Ntar juga adek gua sadar kalo dia salah.” jelas Rayan. Tentu saja dia kenal sifat Aca, mereka sudah bersama sedari kecil. Aca adalah tipe orang yang peka disaat orang yang dia sayang menjauhi dirinya.

****

Saat ini Nicholas dkk serta Aira dkk bersiap untuk pergi ke cafe. Aca? Jangan tanyakan dia, mereka sengaja pergi meninggalkan Aca untuk memberi gadis itu pelajaran akibat melupakan mereka. Jahat? Oh, tidak dong.

“Mau ke cafe mana nih?” tanya Echa menautkan tali tasnya.

“ke Caferia aja!”

“Yakin nih mau ninggalin Aca sendiri? Kalo dia kenapa-napa gimana?” tanya Tania gelisah. Aca yang polos akan ditinggalkan? Oh, bahkan ia tidak bisa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.

LASCA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang