BAB 4

105 8 1
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kerl adalah salah satu kota yang ada di pinggiran wilayah Tellshire, kekuasaan Martyn. Kerl memiliki pelabuhan panjang untuk kapal-kapal perang milik Kerajaan Martyn. Di sepanjang pelabuhan, bendera dengan kain tebal berwarna biru dengan tiga garis putih digantung dengan tali dan tiang-tiang besi. Arlene dapat melihat bendera itu dari kejauhan dan orang-orang yang tak berasal dari Kerl juga akan menemukan warna biru, menandakan bahwa mereka memasuki wilayah kekuasaan Martyn.

Warna biru melambangkan samudra. Kapal-kapal perang yang Arlene saksikan saat ini begitu besar sehingga ia tidak dapat membandingkannya dengan benda apapun di rumahnya. Jumlahnya tidak dapat Arlene hitung, terlepas dari kemampuan yang payah dalam hal angka, barulah itu menyesal karena selalu malas saat Romana memaksanya belajar berhitung di dinding.

Masing-masing kapal perang yang besar dan megah memiliki layar berwarna putih yang membentang lebar dan luas. Sempat berpikir sejenak untuk apa fungsinya, lalu Arlene memahami bahwa kain itu berfungsi untuk membantu kapal bergerak maju dan berbelok dengan kekuatan angin. Para pria yang bekerja susah payah di atas kapal itu dijuluki sebagai kelasi. Salah seorang dengan topi lebar dan wajah yang seram memberi julukan tersebut dan memberi perintah agar para kelasi membuat simpul tali yang rumit, membentangkan gulungan layar lalu mengencangkannya, setelah itu pria bertopi lebar mendapat seruan dan julukan sebagai kapten. Artinya, sang kapten harus memutar kemudi dengan cepat menyesuaikan arah mata angin. Orang-orang itu saling berkomunikasi, mungkin juga akan berkomunikasi untuk mengendalikan senjata berwarna hitam dan besar dengan moncong yang panjang. Arlene mendengar anak-anak kecil berlari dengan senyuman lebar dan menunjuk takjub pada senjata itu, menamakannya meriam, hanya berfungsi saat awak kapal mendapatkan perintah untuk berperang.

Kapal perang Martyn juga memiliki bendera berwarna biru dengan tiga garis, sehingga bendera itu tidak hanya ditemukan di dataran Tellshire. Ketika berlayar di samudra mana pun dan di situlah bendera Martyn berkibar, maka begitu juga dengan kekuasaannya.

Kapal perang Martyn akan selalu berlayar dari dermaga pinggir pantai Kerl yang tentunya atas perintah dan kekuasaan Martyn. Namun, kapal-kapal pengangkut barang dan kapal pencari ikan juga akan selalu memiliki bendera Martyn di setiap tiang layar. Siapapun kapten yang mengemudikannya, siapapun pembuat kapal itu, Raja Nettles Martyn adalah pemilik semua kapal yang ada di Tellshire. Arlene mendengar pembicaraan mengenai kekuasaan Nettles Martyn dari beberapa pria yang sedang berbincang sambil mabuk, mengeluh bahwa orang-orang istana baru saja menagihnya pajak yang lebih besar.

Melihat dari kejauhan, Arlene mendapatkan gambaran yang jauh lebih besar dan tidak pernah tahu bahwa selama 12 tahun hidup di wilayah kekuasaan Martyn, barulah itu dia melihat samudra. Warna biru yang menakjubkan, layar kapal yang berkibar seiring hembusan angin, hiruk pikuk pelabuhan ketika peti-peti kayu dipindahkan dari kapal menuju dermaga, kebahagiaan di wajah beberapa orang ketika menaiki kapal pertama kalinya, dan melihat tangkapan ikan berbagai macam ukuran dalam jumlah besar di peti kayu. Bahkan tidak hanya ikan, Arlene sempat berhenti melangkah dan takjub saat melihat hewan laut berbentuk aneh yang memiliki banyak tangan. Seorang pria meletakkannya di dalam kandang dengan jeruji besi agar beberapa orang dapat melihat lalu dia memberi tahu bahwa hewan tangkapan itu adalah gurita betina raksasa yang dapat dibeli dengan harga murah.

The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang