BAB 15

60 7 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di Ferun, Romana pernah menunjukkan kemarahannya walaupun itu tidak berlangsung selamanya untuk Arlene. Di dalam pemahaman sederhana Arlene memaklumi kekecewaan tidak mudah dilampaui oleh permintaan maaf selama memiliki rencana-rencananya. Punggung Romana berpaling, Corrine dan para wanita menatap dengan dahi berkerut. Namun, itu adalah pertama kalinya Arlene memberi sorot kekecewaan pada dunia yang tidak memberi dukungan pada rencana-rencananya.

Mungkin pemahaman-pemahaman ini masih terlalu sederhana.

Satu buku tidak akan cukup dan buku tentang pertanian sama sekali bukan seseorang atau benda yang tepat untuk memberi pemahaman. Arlene menghabiskan waktu di ruang baca menemukan apa pun yang dapat mendukung dan memberikan penjelasan dengan cara yang lebih baik tanpa meninggalkan sorot dingin, tertawaan, atau bahkan memberi rasa pedih untuk hatinya, tetapi berbaik hati dalam arti yang sebenarnya.

Hari saat menjelang malam, para kesatria selalu memiliki waktu untuk bersantai, berbincang di bar, duduk di atas jerami kelelahan setelah berlatih, membersihkan pedang, atau tidur sebelum makan malam bersama Rodrik. Waktu-waktu itu, Arlene mengeluarkan pensil dan selembar kertas yang diambil dari salah satu laci ruang baca. Berdiri dari balkon ia belajar membuat denah, menggambar kebun, dan membuat segitiga untuk melambangkan kesatria Quellon yang sedang berlatih di dalam kastil.

Di buku terdapat penjelasan-penjelasan bagaimana caranya menyimpan persediaan air meskipun sumur menjadi beku selama musim dingin, lalu menyimpan bahan makanan di dalam istana agar tidak berjamur, mempersiapkan banyak jerami dan menyiapkan selimut tebal, lalu menyisihkan beberapa sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal berkualitas agar kuda mendapatkan nutrisi yang baik. Persediaan selama musim dingin harus berjumlah tiga kali lipat daripada musim yang lain untuk mencegah kelaparan, khususnya apabila terjadi perang dan melakukan panen tidak memungkinkan.

Arlene mempelajari segalanya, mendapat pemahaman terbaik. Namun, buku tentang pertempuran atau strategi perang hanya sedikit, terpaksa sekali memahaminya untuk dapat menyusun rencana melawan Martyn. Buku-buku sejarah juga hanya memberi sedikit pemahaman mengapa Geralt dapat memahami Romana begitu baik, tetapi Arlene hanya menemukan penjelasan yang ia akui bahwa pria sulit untuk dimengerti dan selalu mengatupkan bibir, tidak ingin mengungkapkan hati.

Lamunan pada langit senja, Arlene melihat para kesatria meninggalkan halaman istana kecuali Geralt yang sedang mengikat tali kuda hitamnya pada sebuah pohon. Ryte pernah memanggil kuda yang pintar itu dengan "Olle." Walaupun Geralt tidak memiliki kesempatan untuk memiliki buku sebanyak Tahira atau waktu luas seperti Arlene, lelaki itu mendapatkan pengalaman dan pemahaman begitu mudahnya bahkan untuk merawat kuda.

Membingungkan. Satu hembusan napas rasanya mustahil untuk menghilangkan dari pedih membingungkan akibat yang Geralt katakan pada suatu malam. Arlene terus memperhatikan lelaki itu berlatih sendirian di halaman istana, menghunuskan pedangnya pada boneka jerami, memutar tubuh dengan lincah, melangkahkan kakinya dengan cepat, dan sorot matanya begitu tajam seolah boneka jerami adalah musuh yang begitu ia benci.

The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang