Janji dan perintah Geralt adalah hukum yang Arlene patuhi. Sorot cahaya bulan menyaksikannya memilih pakaian terbaik dan mengumpulkan pemahaman-pemahaman yang selama ini dipupuk sehingga suatu saat nanti akan tahu kapan harus memetik. Senyumannya sendu seperti kelopak bunga pemberian Geralt yang dipandangi dalam waktu mekarnya.
Sinar matahari pertanda bahwa persiapan prajurit Xeire semakin matang, mereka menggunakan pakaian berburu dan sebagian menggunakan zirah besi, membawa perbekalan, senjata, serta kesatuan kesatria muda yang telah dilatih bertahun-tahun. Ryte mendapatkan tugas penting untuk menjaga Landelle dan ibunya, sekaligus menjadi komandan terbaik. Apabila berhasil, pemuda itu akan memiliki kursinya sendiri.
Corrine di halaman istana sedang memeluk Eliez dan siapa pun yang akan meninggalkan Landelle dan Eliez menunggunya memberi salam perpisahan. "Corrine, maukah kau berjanji padaku untuk menjaga Tahira dan ibuku? Termasuk Rodrik."
Corrine memeluk Arlene dengan erat. "Berjanjilah kau akan menjadi gadis yang diharapkan oleh ibumu dan keinginan hatimu sendiri."
Permohonan Romana tentu saja akan selalu Arlene sanggupi. Ia mengecup pipi Corrine sebelum pergi bersama Eliez. "Corrine, maukah kau juga menjaga bunga milikku? Sampai aku kembali."
Tentu Corrine menyanggupi sambil tertawa halus. Arlene melambaikan tangan untuk terakhir kalinya.
Pelajaran berkuda rupanya berguna. Kuda untuk Arlene adalah kuda betina sekuat kuda Geralt, patuh, bersikap manis, dan manja. Perjalanan terakhir yang Arlene miliki adalah bersama Tahira, tetapi kali ini sambil berkuda dengan Eliez di sampingnya. Dulunya pernah tersesat dan menemui beberapa masalah, tetapi berhasil mengatasinya dengan pengalaman-pengalaman sederhana yang dimiliki. Berkat memori berharga itu, sepanjang hari memandang Geralt dengan perandaian seperti apa perjalanan Romana dengannya.
"Terakhir kali melakukan perjalanan seperti ini adalah saat aku pergi dari Tellshire dan ingin menjadi wanita merdeka. Siapa yang akan menyangka kali ini untuk memperjuangkan kehidupan wanita-wanita sepertiku? Semua ini berkatmu."
"Tidak." Arlene tersenyum, memastikan mereka mengekori Alton atau tidak membuat para prajurit menunggu. "Kaulah yang membuatku memahami bahwa di dunia ini ada banyak hal yang bisa didapatkan."
"Ya, termasuk lelaki tampan." Eliez tersenyum jenaka saat memperhatikan punggung Jon. "Oh, aku tidak bisa melupakan wajahnya sejak dia menyelamatkanku dari bajingan-bajingan itu-dan kau tidak pernah memberitahuku bahwa Geralt Xeire memiliki kesatria-kesatria gagah dan jantan."
"Dia pria yang baik, begitu juga denganmu, Eliez-jangan hanya menatap saja, aku tahu kalau kau memiliki rencana Jon." Arlene tertawa halus.
Pembicaraan itu didengar samar oleh Jon dan Alton yang mengedikkan bahu. Kemudian Eliez meredam tawanya. "Aku berusaha mendekatinya dengan meminta diajarkan cara melindungi diri-ini tak adil, kau tidak pernah mengatakan kalau raja kita memiliki kemampuan yang luar biasa, mata biru yang menakjubkan, rambut yang indah, dan tubuh maskulinnya itu benar-benar mengesankan. Bagaimana bisa orang-orang mempermainkannya dengan sebutan hina? Tidak masuk akal. Dan rupanya juga, kau tidak tahu bahwa Geralt memilihkan kuda ini untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story
RomanceRaja yang mencintai pelayan? Geralt Xeire pasti tidak waras. Arlene memercayai cintanya tidak sebanding dengan hutang budinya kepada Geralt Xeire. Kehidupan yang usang dan memperjuangkan mimpi juga tidak cukup untuk mengurangi ketidak beruntungan. S...