Segala sesuatunya terjadi untuk pertama kali.
Geralt Xeire merupakan seseorang yang dapat mengisahkan penyesalan Arlene dengan cara terbaik, berbaik hati daripada menolak. Namun, sorot dingin dan senyuman remeh jauh lebih baik daripada apa yang lelaki itu perbuat untuk hati Arlene dalam memberikan pemahaman pedihnya hati. Pintu ruang makan tertutup, lelaki itu pergi dan meninggalkan sorot dingin pada udara kosong agar Arlene dapat merenungi rencana yang dikatakannya merupakan pemahaman sederhana yang konyol dan tidak pantas untuk Romana.
Kisah yang Geralt ungkap, disaksikan oleh langit malam yang selalu menjadi tempat berteduh Romana. Cahaya bulan purnama masih menerangi punggung Arlene saat tertunduk, itu membenarkan semuanya. Hati Arlene sedang memahami sekaligus mengejek diri sendiri. Geralt memahami apa keinginan Romana daripada tekadnya untuk tidak memiliki hubungan apa pun dengan orang lain. Lihatlah apa yang justru Arlene inginkan.
Di ruang makan, senyuman Romana bersinar mengalahkan cahaya-cahaya lilin yang menerangi ruang makan. Dia sedang menari bersama Rodrik, dikelilingi oleh banyak orang yang menyoraki. Keduanya menularkan kebahagiaan, mengobati sedikit untuk apa yang hati Arlene dapatkan.
Geralt sungguh benar.
Hidangan di atas meja tampak sama lezatnya seperti yang sudah-sudah. Senyuman Romana terlalu indah, Arlene tidak ingat apakah pernah melihat jenis senyuman itu di Ferun, lebih lagi sejak penglihatan ibunya memburuk. Gerakan Rodrik membuat Romana tertawa. Senyuman Tahira juga bersinar saat menari lalu sumringah saat mencuri pandang ke arah Geralt yang makan sembari menonton Romana.
Arlene melakukan hal yang sama seperti Geralt saat ibunya semakin sering tertawa, mengisi perut yang kosong dan memenuhi hati yang sepi dengan senyuman Romana. Romana dan Corrine kemudian melihat para kesatria sedang bertaruh pada pertandingan otot lengan siapa yang paling lemah dan menyentuh meja lebih dulu. Romana tertawa ketika Corrine memberitahu bahwa Ryte mengalahkan anak lain dalam pertandingan itu.
"Semua orang setuju menjadikan malam ini menjadi malam yang baik daripada sebelumnya. Begitu juga denganku, sebelumnya tidak mengenalkan diri lebih baik."
Arlene meletakkan gelas ketika kursi di sampingnya diduduki oleh Driss Martyn. Senyuman Driss berbeda saat pria itu mabuk dan melantur. Arlene dapat menemukan kesungguhan yang diterangi oleh cahaya lilin.
"Rodrik memintaku untuk meminta maaf. Kukatakan, itu adalah keputusanmu karena aku memperlakukanmu dengan buruk pada perkenalan pertama kita. Maafkan aku."
"Tidak apa-apa." Arlene tersenyum samar, berusaha melatih dirinya lebih baik seperti Tahira saat menghadapi Martyn.
Senyuman Driss, siapa sangka akan begitu lebar hanya karena kalimat singkat Arlene beserta senyumannya. Saat ingin mendekat, gadis itu adalah satu-satunya yang tidak menghias wajah dengan senyuman dan tawa. "Mestinya, orang-orang melihatmu lalu tertawa bahagia atas senyumanmu yang mengagumkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story
RomanceRaja yang mencintai pelayan? Geralt Xeire pasti tidak waras. Arlene memercayai cintanya tidak sebanding dengan hutang budinya kepada Geralt Xeire. Kehidupan yang usang dan memperjuangkan mimpi juga tidak cukup untuk mengurangi ketidak beruntungan. S...