BAB 43

47 6 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arlene pernah mendapatkan pemahaman tentang seberapa jauh hati dapat kehilangan dan menyambut kebahagiaan.

Selalu ada pertama kalinya untuk banyak hal, termasuk peristiwa pada pemahaman tentang cinta, kepemimpinan, kesetiaan, mimpi, dan perjuangan. Arlene memenuhi relung dengan keberanian sehingga tersenyum di hadapan cermin. Gaun pernikahan berwarna putih, riasan yang indah, perhiasan, dan wajah yang tersipu sebagai pelengkap. Corrine datang jauh dari Landelle, bersama Eliez membantunya. Senyuman mereka menghalau haru.

"Ah, sungguh.... Aku tidak pernah melihat seorang gadis dapat menjadi cantik seperti ini." Eliez usai menyisir rambut Arlene yang panjang dan memberinya perhiasan dan bunga. Mendesah takjub, melangkah mundur. Corrine mengangguk, susah payah menahan air mata usai memasangkan perhiasan di gaun Arlene.

"Berdirilah, Arlene. Aku ingin melihat gaun pernikahanmu sebelum kita pergi." Corrine mengulurkan tangannya, tetapi akhirnya gagal menahan haru. Eliez seperti tertular sehingga mereka menangis bersama.

Arlene bingung luar biasa, menangkup tangannya di dada. "Apakah pilihanku terhadap warna putih tidak tepat? A–apa yang harus kita lakukan?"

"Tidak. Kau sempurna—ah air mata ini menyebalkan sekali." Eliez mengusap wajahnya sembarangan lalu tergesa menepuk bahu Corrine. "Kami menangis karena sebenarnya juga ingin segera menikah."

Kebingungan Arlene tidak juga mereda seperti tangisan Corrine dan Eliez, justru mengkhawatirkan hal lain. "Tidak melakukan tradisi pernikahan seperti pengantin lainnya apakah akan baik-baik saja? Aku hanya menginginkan warna putih tanpa bordiran apapun dengan rok yang besar. Sekarang aku juga resah apakah keputusan Geralt tepat saat memintaku datang menemuinya. Orang-orang akan membicarakan."

"Ya, mulanya kami tidak setuju. Pria harus datang untuk menyatukan darah, khususnya meminta seorang wanita untuk menjadi ratunya, tetapi saat melihat betapa mengagumkannya dirimu, Arlene, pantasnya kau dinanti dan mengejutkan Geralt—orang-orang akan sibuk membicarakan betapa indahnya pernikahan ini."

Corrine dan Eliez kemudian mengiringi Arlene sebelum berdiri di halaman Istana Eirys sebagai aula pernikahan bersama yang menghadiri.

"Ini tugas terakhirku menggantikan Romana." Saat itulah pemahaman tentang kesetiaan menjadi sempurna. Corrine menatap buket bunga iris biru yang Arlene genggam, melewati halaman, menyebrangi bunga dan lilin indah. "Dengarkan aku baik-baik, mau?"

Arlene menganggik, lalu Corrine menatap aula pernikahan dari jauh. "Aku yakin kau dapat melupakan penyesalan dan hutang budimu kepada Tahira dan Romana. Termasuk kepada Rodrik. Sesungguhnya kau tidak berhutang kepada siapa pun. Kaulah yang menyelamatkan Tahira dari Polly. Apabila kau tidak memaksa ibumu untuk pergi dari Ferun, nasibnya akan menjadi buruk. Kau membunuh kesatria Martyn dan Eirys, serta membebaskan para budak dan pelacur. Kau memberi alasan kepada Geralt untuk berjuang. Maka pantasnya, alam semesta berhutang budi dan memiliki penyesalan besar karena kau justru memahami hal yang sebaliknya....

The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang