Dua hari sejak Geralt berhasil menaklukkan Addam dan empat hari sejak Geralt memberikan Tellshire kepada Torrhen.
Eliez akhirnya memberi kabar bahagia untuk Geralt dan memberi jalan agar sang raja dapat berlari kencang dan membuka pintu selebar hati menyambut cinta di kehidupan yang tangguh. Mata biru Geralt berpendar seperti bintang bersanding dengan bulan, sepenuh hati ia mendekat.
"Apa kau baik-baik saja?"
Sebelum pertanyaan bodoh itu terucap, Eddard dan Asha menyimpan senyuman terhadap pemahaman terlarang dan berlalu.
"Bagaimana...." Arlene berdeham, malu saat suara paraunya terdengar jelek. "Bagaimana dengan lukamu, Geralt?"
"Bodoh sekali kau menanyakannya sekarang. Kau bahkan pergi tanpa berpamitan." Rahang Geralt mengeras seperti kepalan tangannya. Wajah tampannya menunduk, gemetaran membandingkan luka sesungguhnya yang tak sanggup diperlihatkan. "Pertanyaan itu adalah milikku karena semestinya aku menyelamatkanmu di waktu yang tepat walau kau menyakitiku, Arlene."
"Maaf, tapi aku tidak menyesalinya."
Arlene tersenyum dalam kesungguhan karena tidak pernah melihat Geralt menunduk begitu dalam melebihi di depan kuburan Romana. Teramat tak sampai hati, tangannya terulur. "Baik-baik saja, bukan? Lukamu itu—"
"Aku baik-baik saja, ya ampun. Kau benar-benar." Geralt menyumpahi Arlene sembari menyentuh dadanya luka sesungguhnya yang terus memberi penyesalan. Sejak Arlene mengulurkan tangan, wajah Geralt memerah atas pemahaman memedihkan. Namun, seringkali yang disaksikan memiliki pemahaman tak sama. Arlene gemetar terhadap rindu yang ia saksikan damtidak akan bisa menolaknya.
Uluran yang lemah itu Geralt raih dengan mendekatkan wajahnya sebekum duduk di samping Arlene. Hatinya sungguh kewalahan. Di antara genggaman menyesakkan hati, Geralt ingin menggunakan relung diri dengan semestinya. Ia meletakkan kecupan di punggung tangan Arlene. "Aku hampir menghancurkan dunia saat mendengarmu pergi.... Kudaku berlari kencang. Hatiku hancur menginjakkan kaki di sini karena kau memutuskan untuk tidak melibatkanku. Dan aku hampir mati melihatmu terluka seperti ini. Sejak dulu... kau meragukan 'Anak Haram di Kerl', bukan begitu, Arlene?"
Segala sesuatunya terjadi untuk pertama kali.
Hati Geralt meraung di bawah tatapan sendu Arlene. Sekalipun tidak mampu membendung pilu, Arlene berupaya meraih Geralt dalam kesempatan pertama kali yang sesungguhnya dengan menyatukan kening mereka.
"Geralt...." Arlene gemetar menyentuh sisi wajah Geralt yang tampan dan tampak letih. Hatinya berdegup saat hidung mereka bersentuhan. "Bukannya aku tak ingin melibatkanmu.... Bukannya aku tak percaya.... Ini adalah caraku mewujudkan keinginan terakhir ibu dan apakah aku pantas berterima kasih atas pemahaman-pemahaman yang kamu berikan dan keinginanku yang ingin kamu wujudkan. Sekarang... dengan pemahaman sederhana ini, tolong bantu aku melepaskan penyesalan dan hutang budi dengan baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story
RomanceRaja yang mencintai pelayan? Geralt Xeire pasti tidak waras. Arlene memercayai cintanya tidak sebanding dengan hutang budinya kepada Geralt Xeire. Kehidupan yang usang dan memperjuangkan mimpi juga tidak cukup untuk mengurangi ketidak beruntungan. S...