Seira Problem's | 19

192 26 7
                                    

Di musim ulangan gini, sekolah selalu dipulangkan lebih awal. Ekstrakulikuler juga di off kan dulu satu minggu ini supaya murid-murid bisa fokus pada ulangan. Terkecuali anak-anak president council alias OSIS yang sibuk mempersiapkan acara kemping ke Puncak sehabis ulangan buat para murid kelas dua.

Han sama Yasa selaku anak OSIS di kelasnya aja udah melipir buat rapat bareng yang lain setelah ulangan selesai. Teman-temannya yang lain juga udah pada pulang, Seira yang emang nggak aktif ekskul apapun seharusnya udah sampai rumah kalo satu krucil nggak nyuruh dia buat nunggu di parkiran sekolah.

Seira mengerutkan bibir. Melirik kearah murid-murid lain yang udah pada keluar gerbang. Ini dia lagi duduk sendirian di kursi tunggu deket parkiran sambil nopang dagu, nunggu Nana yang nggak tau kemana. Padahal Injun udah balik dari tadi, tapi karena Nana ngajakin Seira ke tempat Tante Mina dulu, Seira nurut aja karena sebelumnya dia yang ngajakin Nana duluan.

YE TAPI SI NANA KEMANA?!

"Ish," Mana temen-temennya udah pada pulang, untung langit nggak panas atau nggak hujan, jadi adem dia duduk sendiri di bawah pohon gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ish," Mana temen-temennya udah pada pulang, untung langit nggak panas atau nggak hujan, jadi adem dia duduk sendiri di bawah pohon gini.

Seira melihat sekali lagi kearah jam tangan, lalu menghela napas.

"OI JISU BLEKPING!"

Seira langsung nengok begitu dengar teriakan Nana yang menggelegar, sampe murid-murid lain aja ikutan nengok. Mungkin ngira ada Jisoo Blackpink beneran yang lagi nangkring. Untungnya cuma ada beberapa orang aja yang belum pulang jadi Seira nggak berasa kayak lenong yang lagi tampil.

"Lama!"

Anaknya cuma nyengir, lalu membungkuk 90° dengan kedua tangan diatas perut, "Maaf, baginda. Ananda bersalah,"

Seira memalingkan muka. "Echan mana?"

"Dia lagi rapat sama anak volly. Sorean kali pulangnya, yok kita hunting rumah Tante Mina! Bentar, mana tuh anak," Nana membentuk kedua tangannya kayak teropong, celingak-celinguk sampe senyum lebar, "Tuh, ayok kita ikutin anaknya!"

Seira melihat kearah satu murid sekolahnya yang lagi jalan keluar gerbang. "Itu bukan Sagara," kata Seira mengerutkan kening. Nana langsung narik tangan Seira dan menggandengnya kearah gerbang.

"Ya emang bukan! Mana ada Sagara pakek rok ke sekolahan, rambutnya panjang, pakek tas pink lagi." kata Nana menjentik kening Seira. "Itu adek kelas."

"Terus kenapa malah ngikutin dia?" "Haduh Seira, kadang lo bisa oon juga. Dua mingguan ini gue udah memantau gerak-gerik Sagara. Terus tuh cewek kayaknya tetangga nya deh. Makanya, ikutin dia aja." kata Nana yang masih jaga jarak aman sama cewek yang mereka ikutin.

Seira menyipitkan mata, noleh ke kanan-kiri sebelum menyebrang jalan dan masuk ke gang kecil di depan sekolahnya. "Kalo ternyata bukan tetangga?! Gimana kalo cuman temen aja?!"

"Ck ck ck, lo kira gue dua mingguan ini cuma ngeliatin doang, gue usut tuntas tuh kayak investigasi di tv! Ayok cepetan, tuh anak cepet banget lagi jalannya!"

SEIRA PROBLEM'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang