[ Highschool Lovestory Series 1]
Setiap orang memiliki masalah masing-masing dalam hidupnya. Nggak ada orang yang memiliki jalan hidup lurus tanpa masalah. Jika ada, mungkinkah jalan lurus itu adalah sebuah masalah?
Seira Karenina contohnya.
Punya...
Seira yang masih celingukan di dekat lobi sekolah sambil mencari keberadaan Hazel langsung menoleh le dekat koperasi di samping kanan ruang TU. Anak itu melambaikan tangannya semangat, tersenyum lebar kearah Seira yang masih linglung. Dia terlihat mengatakan sesuatu kepada Sagara yang berdiri di sebelahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seira berjalan mendekat dan tersenyum kearah Sagara yang juga menganggukkan sedikit kepalanya dan melempar senyum kecil sebelum meninggalkan Hazel dan Seira. "Maaf Kak, nunggu lama ya? Ini nih Sagara, padahal nulis begituan doang tapi lama banget!"
"Nggak, gue juga masih ngobrol bareng temen tadi. Yaudah, yuk. Udah ngasih tau yang di rumah kan kalau mau ke rumah gue dulu?" Karena Hazel bilang Seira nggak perlu kaku, dia juga jadi lebih santai. Cewek itu mengangguk antusias.
"Makanya aku nungguin Sagara, aku nyuruh dia ngasih tau Mama aku kalo aku mau ke rumah kakak dulu! Hape aku ketinggalan tadi! Tapi buat rekam suara sama video nya, aku pinjem handycam nya Sagara. Hehehe,"
Seira mengangguk. Dia tahu kalau Hazel dan Sagara bertetangga. Jadi mereka langsung berjalan melewati lobi sekolah dan naik mobil Seira karena Mas Satyo sudah menunggu dari tadi. Begitu Hazel duduk, dia langsung batuk, "Kak?"
Seira mengerenyitkan dahi saat melihat gelagat Hazel yang tak nyaman. Anak itu menggaruk tengkuknya. "Kaca nya boleh dibuka nggak?" katanya memegang mulut.
"Aku mabokan anaknya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
