Seira Problem's | 45

162 22 29
                                    

Seira melihat kearah jam dinding, waktu masih menunjukkan pukul 9 pagi. Tapi dari semenjak bangun tidur, Seira sudah merasa gelisah. Dia duduk di tepi ranjang, menggigit bibirnya sambil memperhatikan setelan baju untuk sore nanti—yang sudah dia siapkan dari dua hari lalu. Sebelumnya Seira merasa baik-baik saja, lagipula Bintang cuma mengajaknya bermain. Tapi setelah sampai di hari ini, Seira jadi sedikit gelisah. Apalagi Karissa terus-terusan menggodanya.

"Kita cuma jalan-jalan terus makan, kan? Kok gue jadi lebay gini?!"

Seira menganggukkan kepala, berusaha menyingkirkan pikiran jeleknya dan berjalan kearah balkon, tersenyum karena cuacanya belum terlalu panas. Dia berpegangan pada pagar balkon, merasakan sejuknya angin yang membelai wajahnya. Seira membuka mata, mengamati sekitar dan berhenti saat matanya menemukan Echan yang sedang berdiri sendirian di depan rumahnya sendiri, mengambil sesuatu dari saku celananya dan menyalakan korek api setelah meletakkan sebatang rokok di mulutnya.

Sejak kapan Echan ngerokok?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kapan Echan ngerokok?!

"CHAN!" Seira memanggil, membuat cowok itu langsung menoleh kearah balkon, seolah tahu Seira berada disana.

Echan yang mengenakan hoodie dengan santai memasukkan lagi rokok yang hendak dia nyalakan ke dalam kotak rokok, menyimpannya di dalam saku hoodie sebelum membalas panggilan Seira hanya dengan gerakan bibir.

"TUNGGU DISANA, JANGAN KEMANA-MANA!" ucap Seira menunjuk tempat Echan berdiri, sebelum berlarian keluar kamarnya dengan cepat dan mengabaikan jari kelingking kakinya yang tersandung tangga.

Masih setengah berlari karena jari kakinya yang sakit, Seira keluar dari rumahnya dan melihat Echan masih berdiri di tempat yang sama. Seira memandangnya tajam, masih tak menyangka Echan akan merokok.

Setelah berada tepat di depan Echan, Seira melipat tangan, memandang Echan yang malah berdeham dan melihat ke bawah. Seira mendekatkan wajahnya ke wajah Echan dan menutup matanya sambil menghidu disana, membuat Echan menjauhkan wajahnya. "Abis berapa rokok?" tanya Seira tak suka.

Echan menutup wajahnya dengan tangan, menghindari tatapan Seira yang menyelidik, "Baru satu,"

"Kalo gue nggak liat tadi, sekarang udah abis dua, kan?"

"Ya kan nggak jadi, keburu lo liat,"

Seira menghela nafas, "Sejak kapan lo ngerokok? Dulu katanya nggak akan pernah ngerokok?" tanya Seira.

"Dua bulan lalu?"

"Udah lama?!" Seira kaget, "Tante Kanya tau?!"

Echan menganggukkan kepala. "Tau."

"Dia nggak marah?"

"Marah dikit, abis itu biasa aja. Asal jangan ngerokok di rumah." jawab Echan jujur. "Lagian gue ngerokok cuma pas gabut aja."

Seira memutar bola mata, "Gabut? Lo gabut sekarang?"

Echan menaikkan kedua alisnya, "Iya, soalnya nggak ada yang bisa gue ajak main." katanya membuat Seira mengusap hidungnya canggung.

SEIRA PROBLEM'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang