[ Highschool Lovestory Series 1]
Setiap orang memiliki masalah masing-masing dalam hidupnya. Nggak ada orang yang memiliki jalan hidup lurus tanpa masalah. Jika ada, mungkinkah jalan lurus itu adalah sebuah masalah?
Seira Karenina contohnya.
Punya...
Seira nanya begitu kepada Injun yang sedang duduk di hadapannya sambil makan swedish meatball. Suasana kantin cukup sepi karena saat ini jam besar yang dipasang di dinding kantin menunjukkan pukul sepuluh pagi. Setelah menyimpan tas di kelasnya, Injun langsung melipir ke kelas Seira dan sempat main mobelejen bareng Chandra, Bian dan Bara. Tapi karena perutnya bunyi sampai terdengar satu kelas yang langsung ngakak, Injun yang malu dikit langsung mengajak Seira pergi ke kantin.
Mendengar pertanyaan Seira yang diajukan dengan wajah serius, Injun sempet keselek sedikit. "Tumben nanya?"
"Pengen aja."
Injun meletakkan garpu dan sendoknya lalu melipat tangan, "Lisa Blackpink masuk itungan nggak?" tanyanya. Melihat Seira yang langsung memasang wajah garang, Injun hanya tertawa karir. "Nggak ada sih kayaknya?"
Seira menyipitkan matanya, "Yakin? Yang deket? HTS? Diam-diam suka? Cinta bertepuk sebelah tangan?"
"Buset dah, nggak ada suwer!" bantahnya melihat Seira yang mendengus nggak percaya. "Gue mau fokus belajar dulu. Bentar lagi kita kelas 3, ujian sekolah, terus ngambil ujian masuk kuliah. Nggak ada rencana pacaran dulu gue. Emang kenapa sih nanya begituan?"
Seira yang sebenarnya sampai susah tidur karena kejadian kemarin dan sibuk mengompres matanya dengan es batu cuma menggelengkan kepala. Dia menyandarkan punggung di kepala kursi. "Kalo lo lagi deket sama cewek, kasih tau gue ya."
Injun yang lanjut makan cuma melongo, memperhatikan Seira yang hanya mengaduk-aduk gelato nya sampai cair. Dia menyipitkan mata. Dari pagi sikapnya emang rada aneh. Biasanya dia udah nongkrong di rumah Injun bahkan sebelum Injun mandi. Kemarin, dia nggak ikut makan di rumah Injun padahal Mamanya baru pulang malem. Ditambah, saat Injun ngajakkin berangkat sekolah, dia keliatan mikir dulu sebelum ngambil sepatunya.
Aneh. Injun makin menyipitkan matanya sampai sebuah pikiran terlintas di kepalanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"LO LAGI DEKET SAMA COWOK YA?!?!" tanyanya ngegas. "SIAPA?!"
Seira langsung mengedarkan matanya hanya untuk memastikan jika suara Injun teredam oleh suara orang-orang. Dia menendang kaki Injun dari bawah meja sambil menahan tangannya untuk menjambak rambut cowok itu. "Jun suara lo menggelegar!" Seira berdecak. "Gue nggak lagi deket sama siapa-siapa."
"Terus ngapain nanya gue deket sama cewek atau nggak?! Lo... gue yakin ada udang dibalik bakwan." ucapnya perlahan. "Kata Felix lo dideketin Bintang. Bener apa bener? Tau-tau lo jadian tapi nggak bilang-bilang dulu gue, wah.. gak bisa dibiarin! Tadi pagi lo kayak nggak suka gue samperin buat berangkat sekolah?! Ngaku lo! Mau dijemput cowok kan?!"
