Seira Problem's | 48

195 19 24
                                    

"Yuaaan, kak Seira kangennn,"

Seira berjongkok dan merentangkan tangannya, tersenyum lebar kearah Yuan yang berlarian kearahnya sambil tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seira berjongkok dan merentangkan tangannya, tersenyum lebar kearah Yuan yang berlarian kearahnya sambil tertawa. Anak itu langsung memeluk Seira dengan erat, membuat Seira kegelian karena wajah Yuan menempel di lehernya. Seira berdiri dan menggendong Yuan, makin membuat Yuan tertawa-tawa.

Keluarga Injun baru saja tiba di rumah siang ini. Sebelumnya karena Echan masih belum bisa membawa kendaraan, kali ini Nana yang menjemput mereka ke Bandara. Seperti biasa, Seira yang sudah jogging keliling perumahan bersama Papanya langsung pergi ke rumah Echan setelah mandi dan sarapan. Berhubung Jeno, Mahen dan Nana menginap, Seira membatalkan acara menginapnya karena tidak ingin mengganggu acara para lelaki itu.

Setelah melihat Nana membawa oleh-oleh yang dia pamerkan ke rumah Echan, Seira langsung bergegas pergi ke rumah Injun karena takut tidak kebagian oleh-oleh. Apalagi saat melihat bocah nakal yang sudah lebih dari seminggu tidak dia lihat, Seira langsung berteriak heboh saat melihatnya sedang duduk diatas sofa.

"Kakak, aku juga kangen," Yuan mengedipkan matanya beberapa kali, membuat Seira menciumi keningnya. "Banyak sekali kiss hari ini,"

Injun yang diabaikan cuma memutar bola mata saat melihat Seira nyelonong masuk dan melakukan aksi menghilangkan rindu dengan adiknya. Dia meluruskan kaki keatas meja, menatap dua manusia di hadapannya dengan jengah. "Buset, nggak ketemu juga seminggu, gimana kalo setahun?!"

 "Buset, nggak ketemu juga seminggu, gimana kalo setahun?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seira mencibir, lalu menurunkan Yuan. Dia duduk disamping Injun dan tersenyum melihatnya yang mengerutkan kening, "Lo juga kangen kan sama gue? Ngaku aja Jun," Seira mencolek bahu Injun yang bergidig.

"Geer," Injun pura-pura muntah, "Malah idup gue tenang banget nggak lo telponin terus,"

"Affh iyh," Seira mengedipkan sebelah mata, lalu melakukan flying kiss kearah Injun yang batuk-batuk.

"Lo baru juga gue tinggal seminggu udah alay gini?!"

"Boong tuh yang bener dong Jun!" Om Cahyo datang dari arah dapur. Melihat Seira yang mencolek bahu anaknya sambil tersenyum lebar, dia mengelengkan kepalanya sambil melipat tangan. "Padahal baru aja sampe Jepang tapi dia udah bilang, 'Duh Seira pasti bosen nggak liburan, ntar kalo dia marah-marah sama Om Tama siapa yang ngajakkin dia main soalnya Nana sibuk,' BUSET KUNDERE AMAT JUN, NURUN SIAPA?!"

SEIRA PROBLEM'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang