chapter 33

1.6K 239 29
                                    

ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius

"Aku melihatmu berciuman kemarin sore!"

Pandangan Seokjin beralih naik menatap Senturion Jungkook yang mengambil posisi duduk di depannya. Sebelum sempat duduk, putra dari Minerva itu bahkan sudah berbisik padanya dengan nada menggoda. Seokjin agak terkejut mendengar ia dan Joohyun sore itu ternyata terpergok oleh Senturion Jungkook. Namun, Seokjin mencoba untuk mengatur ekspresinya tetap tenang.

"Anak-anak Venus memang menggoda" ucap Senturion Jungkook masih berbisik karena mereka kini ada di salah satu meja di dalam perpustakaan utama camp Romawi. "Tapi kau harus berhati-hati karena mereka sangat manipulatif"

Seokjin menjilat jari telunjuknya kemudian ia membalik pada halaman berikutnya. Tanpa diberitahu, Seokjin sudah tahu jika selama ini anak Venus itu manipulatif. Ia hanya bersikap tidak tahu untuk satu dan dua alasan.

"Charmspeak mereka bisa membunuhmu!" lanjut Senturion Jungkook dengan wajahnya dibuat-buat horor. "Tidak ada yang sanggup mematahkan charmspeak mereka!"

Seokjin mengalihkan pandang dari halaman buku yang sedang ia baca lalu beralih untuk menatap Senturion Jungkook. "Kau harusnya mendukungku untuk belajar sekarang!"

Senturion Jungkook menahan tawanya lalu ia mencoba untuk duduk dengan tenang sedetik kemudian. Putra dari Minerva itu melirik hati-hati pada dua sosok yang baru saja mengambil duduk berhadapan di dekat mereka. Ia mengulum bibirnya sejenak lalu mendekatkan dirinya pada Seokjin untuk kembali berbisik.

"Bersikaplah kau sangat pintar, kumohon!" pinta Senturion Jungkook mengedipkan matanya memohon pada Seokjin. "Jangan membuatku terlihat gagal melatihmu!"

Seokjin terdiam kemudian mengedarkan pandangan ke sekeliling ruang perpustakaan. Dahinya lalu berkerut, Seokjin tidak dapat menemukan orang yang Senturion Jungkook maksud atau mungkin Seokjin yang tidak bisa menyadari keberadaannya?

"Di mana Praetor Namjoon?" tanya Seokjin ikut berbisik mendekat ke wajah Senturion Jungkook dengan sangat penasaran.

"Ini bukan Praetor Namjoon!"desis Senturion Jungkook dengan bisikan tertahan.

Seokjin kembali mengerutkan dahinya agak bingung. Ia tahu jika Senturion Jungkook sangat takut jika ia sampai mengecewakan Praetor Namjoon karena gagal melatihnya. Putra dari Minerva itu selalu memasang wajah manis dan keren ketika berhadapan dengan Praetor Namjoon. Namun, kali ini siapa jika bukan Praetor Namjoon? Seokjin pikir Taehyung tidak akan datang ke tempat yang ramai seperti ini.

"Di ujung sana!" bisik Senturion Jungkook sambil memberi kode dengan jari telunjuk. "Senturion Yoongi dan anak didiknya"

Mendadak Seokjin teringat bagaimana saat itu ia mengenal Yoongi yang merupakan teman satu kamar dengannya. Kemudian saat Praetor Namjoon harus istirahat, Yoongi sudah berubah menjadi senturion senior. Ia masih belum mendapatkan jawaban untuk itu. Terlalu banyak rahasia di dalam camp Romawi yang disembunyikan rapat-rapat.

"Perempuan itu anak Mars" ucap Senturion Jungkook lirih. "Aku pernah pergi mengintip latihan mereka dan perempuan itu sangat keren! Kau kalah jauh darinya!"

Seokjin menatap Senturion Jungkook agak tersinggung. "Kau meremehkanku?!"

Senturion Jungkook mengibaskan tangan pelan. "Antisipasi! Aku selalu mengintip latihan peserta lain dan aku yakin gadis itu akan menjadi lawan terberatmu nanti"

"Benarkah?"

"Aku mengumpulkan beberapa informasi!" kekeh Senturion Jungkook geli. "Kau harus mengenal lawanmu jika ingin mengalahkan mereka, bukan?"

Winter Breeze [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang