chapter 30

1.5K 292 41
                                    

ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius

"Sejak kapan?"

Seokjin terengah-engah dengan leher dan punggungnya total basah oleh keringat. Ia tak menyangka bisa berkeringat di tengah suhu musim dingin seperti ini. Taehyung mendadak meningkatkan kecepatannya mengayunkan Falcata daripada latihan di hari sebelumnya. Seokjin tidak banyak berkomentar berpikir bahwa Taehyung sebagai mantan praetor jelas memiliki pengalaman lebih baik tentang melatih berpedang.

"Ya?"

Sorot mata putra dari dewa kematian itu sangat tajam dan keruh menatap Seokjin. Entah mengapa, Seokjin bisa merasakan ada gurat kekecewaan di sana. Mengapa?

"Sejak kapan Ivlivs ada padamu?"

Tubuh Seokjin menegang seketika. Sejak Praetor Namjoon menyerahkan Ivlivs di hari itu, Seokjin benar-benar kesulitan untuk memisahkan dirinya dengan koin emas itu. Jantungnya nyaris lepas ketika ia mendapati koin Ivlivs ada di saku celana miliknya walau sebelumnya Seokjin yakin ia sudah meletakkan senjata milik Jupiter itu di laci kamarnya. Sampai kemudian ia sadar bahwa Ivlivs akan selalu muncul di sakunya walau Seokjin meninggalkannya. Itu seperti ajaib tetapi horor bersamaan.

"Kenapa Ivlivs ada padamu?"

"A-aku tidak mencuri Ivlivs dari Praetor Namjoon sungguh!" sergah Seokjin cepat ketika tatapan Taehyung menjadi begitu dingin dan kejam padanya.

Seokjin tidak mencurinya! Bahkan berpikir saja tidak! Ya. Dia pernah mengagumi pedang milik Jupiter itu tetapi ia tentunya tak punya keberanian senekat itu sampai mencuri Ivlivs dari Praetor Namjoon.

"Kau tidak akan bisa mencuri Ivlivs" ucap Taehyung dengan suaranya yang berubah dalam mode berat nan seriusnya. "Ivlivs, Falcata, dan Riptide. Mereka tidak bisa digunakan orang selain oleh kami bertiga"

Seokjin terdiam. Ia baru mengetahui fakta itu. Apa itu sebabnya Praetor Namjoon tak pernah mengizinkan Seokjin menyentuh Ivlivs bahkan untuk sedetik saja sebelum hari itu? Pasti juga alasan Taehyung tidak pernah menyuruh Seokjin menggunakan Falcata miliknya walau Seokjin berulang kali merayu dengan halus ingin meminjam pedang yang terbuat dari besi stygian itu.

"Tunggu, tapi aku pernah mengendalikan Ivlivs dengan Telumkinesis" ucap Seokjin lugu ketika mengingat pertarungannya dengan Praetor Namjoon hari itu ia bisa melukai betis laki-laki itu dengan Ivlivs.

Taehyung menyeringai tipis. "Kau tidak sungguhan melukainya. Putra Jupiter itu memberikan perintah pada Ivlivs agar pedang itu dapat dikendalikan olehmu"

Seokjin terkejut. Jadi selama ini apa yang sangat ia banggakan tidak benar hasil dari kekuatannya sendiri? Ia tak melukai putra Jupiter itu dengan kekuatannya sendiri sebagai putra dari dewi perang? Seokjin benci kebenaran pahit ini.

"Jika Ivlivs ada padamu, putra Jupiter itu pasti memberikannya padamu" lanjut Taehyung lalu melempar Falcata miliknya ke salah satu batang pohon apel hingga ujung tajamnya tertancap kuat di sana.

Ketika Taehyung mengulurkan tangannya, pedang berwarna gelap itu kini mendadak bergerak dan terbang dengan ajaibnya kembali ke tangan Taehyung. Seokjin tak bisa menyenbunyikan keterkejutannya. Ia tak menyangka ada hal ajaib semacam itu terjadi di depan matanya. Jadi Falcata akan selalu kembali ke tangan Taehyung apapun kondisinya. Itu sangat menarik.

Tapi tunggu. Seokjin menyadari sesuatu. Berarti selama ini berlatih bersama putra dari dewa kematian itu percuma? Seokjin berusaha mati-matian membuat Falcata lepas dari tangan Taehyung itu sia-sia? Hei itu tidak adil! Seokjin tidak terima!

"Putra Jupiter itu pasti memberikannya padamu"

Seokjin mendadak jadi gugup. Haruskah ia mengaku? Haruskah ia mengatakan pada Taehyung jika Praetor Namjoon menyuruh dirinya membunuh anak gadis Venus yang merupakan kekasihnya sendiri? Haruskah?

Winter Breeze [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang