☡ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius☡
"Kelihatannya aku memang harus tegas menghukummu lari keliling camp dua belas kali"
Seokjin sama sekali tidak berniat bercanda atau mencoba menguji kesabaran Praetor Namjoon sejak awal latihan. Jika saja bisa, Seokjin ingin menyampaikan bahwa ia merasa keberatan dengan latihan ini.
"Apalagi alasanmu kali ini?"
Seokjin hanya bisa berdiri tertunduk. Tidak ada nyali untuk menjawab pertanyaang sang Praetor yang kini sungguh nampak murka padanya.
"Putra Bellona, aku bertanya padamu!"
"A-aku--"
"Apa?!" bentak Praetor Namjoon geram "Apa lagi keluhanmu kali ini? Kau masih di tahap dasar, aku masih harus mengajarimu banyak hal termasuk menggunakan semua senjata yang ada di camp ini?!"
Seokjin tertunduk. Bergumam pelan nyaris tak terdengar. Kenapa dirinya harus bisa memakai semua senjata?
"Kau putra dewi perang! Kau harus unggul dan menduduki jabatan di militer atau seluruh camp akan menertawakanmu!"
Apa Seokjin terlihat peduli dengan itu? Tidak sama sekali! Bahkan jika bisa, Seokjin ingin ganti ibu yang tidak membuat dirinya merasa sulit seperti menjadi anak dari dewi perang.
"Aku tidak bisa melatihmu untuk hari ini hingga dua hari ke depan" ucap Praetor Namjoon dengan nada suaranya yang kini telah berubah lebih lunak.
Apa Seokjin perlu merayakan ini?
"Sebagai ganti, kau harus latihan sendirian selama tiga hari. Saat aku sudah kembali, pastikan kau sudah bisa melakukan latihan fisik dasar!" perintahnya "Aku akan datang menguji hasil latihan mandirimu"
Kali ini Seokjin rasanya ingin berteriak kecewa. Dengan arahan yang mendorong dirinya saja Seokjin tidak bisa. Sekarang Praetor Namjoon justru menyuruhnya untuk melakukan latihan sendiri. Entah apa hasil yang akan Seokjin dapat dalam kurun waktu tiga hari ke depan.
"Push up, back up, sit up minimal 50 kali dalam satu menit, plank dua menit, kau sudah harus bisa melakukan split, pull up 10 kali dalam satu menit, seluruh latihan peregangan yang sudah kuajarkan dengan aturan yang sama"
Mati saja Seokjin. Lebih baik ia berlari dan memohon pada para dewa dan dewi untuk membuatnya keluar dari siksaan putra Jupiter ini.
"Aku akan menaikkan dua kali lipat jika kau gagal melakukannya dalam tiga hari ke depan!"
"J-jangan!". Seokjin berani bersuara protes kali ini. Begini saja ia tak sanggup, apalagi harus dinaikkan dua kali lipat.
"Kalau begitu lakukan dengan benar!"
Seokjin sudah berusaha melakukannya dengan benar. Hanya saja ia memang tidak bisa melakukannya.
"Mulai tiga hari besok, aku akan datang ke asrama Bellona untuk membangunkanmu karena kau kalah dalam taruhan!"
•
•
•
Muak sudah Seokjin dengan seluruh aturan latihan dari Praetor Namjoon. Sungguh, laki-laki itu adalah pimpinan tertinggi di kemiliteran. Praetor Namjoon pasti punya banyak bawahan yang bisa melatih Seokjin
Kenapa harus Praetor Namjoon yang ada di posisi tertinggi? Seokjin tahu jika demigod peserta akademi pasti dilatih oleh seorang pelatih dengan orang tua yang sama.
Bahkan Praetor Namjoon sendiri yang telah berkata beberapa hari yang lalu padanya jika ada anak perempuan dari Bellona di camp Romawi ini. Kenapa tidak kakak satu ibu dengannya itu saja?

KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Breeze [NamJin]
Fantasysnowflakes fall down, and get farther away little by little, i missing you -2017, spring day NAMJIN Demigod AU!