☡ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius☡
"Kau baik-baik saja?"
Seokjin mendongak dan ia kini mendapati Taehyung yang sudah sampai di tempat mereka latihan hari ini. Jubah hitam gelap yang dipakai Taehyung kini tampak agak berbeda dengan biasanya. Mungkin yang ini jubah baru?
Seokjin mengangguk kecil. "Ya"
Taehyung kemudia mendudukkan dirinya tepat di sebelah Seokjin sekarang. "Tapi aku pikir kau tidak baik-baik saja"
Bagaimana bisa Seokjin baik-baik saja setelah ia mendengar cerita tentang Jisoo dari sudut pandang Praetor Namjoon. Kepalanya berputar dan sungguh semua informasi itu membuatnya terguncang.
"Kudengar Telekinesismu berhasil untuk melukai betis putra Jupiter itu?"
Seokjin mengangguk pelan. "Ya"
"Tapi kau tampak tidak senang" ucap Taehyung pelan "Kau tidak seantusias saat latihan kemarin"
Seokjin mengacak kuat rambutnya. Kali ini Seokjin sungguhan ingin libur dan ingin mencerna perlahan fakta baru yang dia dapatkan dari Praetor Namjoon sore tadi.
"Mau berbagi denganku?"
Seokjin melirik ke arah Taehyung sejenak. Taehyung jelas ada kaitannya dengan insiden yang menewaskan saudarinya saat itu. Apakah akan menjadi benar jika saat ini Seokjin membagi beban pikirannya?
"Aku pernah bilang padamu jika aku dulu pernah mati" ucap Taehyung tiba-tiba "Aku agak takut untuk menerima tawaran untuk hidup lagi. Mungkin bunga keindahan dari hidup lamaku tak akan kembali tapi aku rasa kesalahan pada kehidupan lamaku bisa membuat orang-orang yang ada di kehidupan baruku tak bernasib sama"
Taehyung mengulurkan tangannya lalu ia menepuk pelan bahu Seokjin yang kini duduk terpekur dalam heningnya.
"Ibuku meninggal ketika melahirkan aku"
Kalimat yang cukup sukses untuk membuat Seokjin sontak terkejut dan menolehkan kepalanya ke arah putra dewa kematian itu.
"Pluto lalu mengirim suruhannya untuk ke rumah sakit dan membawaku yang masih bayi merah itu ke camp ini"
"Pluto sangat perhatian" komentar Seokjin dengan suara yang pelan.
"Aku tumbuh besar di camp ini dan juga melihat banyak hal yang terjadi di sini" ucap Taehyung kembali "Setiap akhir tahun para demigod di sini akan pulang ke rumah orang tua manusia mereka. Tapi aku tidak pulang karena rumahku sudah di sini"
Seokjin tertunduk diam kembali. Di dalam diam menyesal telah berkali-kali merasa iri pada Praetor Namjoon dan juga Taehyung yang nampak diperhatikan ayah mereka. Mungkin Bellona tidak memperhatikannya tetapi ayahnya selalu mencemaskannya.
Seokjin menggeliat pelan lalu melirik pada Taehyung. "Aku merasa tidak diperhatikan oleh Bellona. Ayahku tidak pernah bilang siapa yang sudah melahirkanku ke dunia"
Taehyung menoleh pada Seokjin lalu memberikan anggukan singkat. "Tidak apa-apa. Aku juga tidak tahu siapa ibuku"
Seokjin tercekat seketika. "K-kenapa?"
"Tidak ada yang tahu siapa ibuku karena suruhan Pluto yang membawaku kemari juga tak mengatakan apapun"
"Kau tidak berusaha mencari tahu?"
"Sudah" jawab Taehyung "Aku lalu pergi ke dunia bawah mencari arwah ibuku. Sialnya aku tertangkap basah Proserpina"
"Proserpina mengadukan tindakanmu pada Pluto?" tanya Seokjin antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Breeze [NamJin]
Fantasysnowflakes fall down, and get farther away little by little, i missing you -2017, spring day NAMJIN Demigod AU!