chapter 3

4.4K 589 44
                                        

ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius

Pintu kayu besar itu terbuka dengan cepat dan berdebum cukup keras menghantam dinding.

Seokjin menatap heran pada Yoongi Min yang terengah-engah masuk sembari menatapnya nanar. Laki-laki itu berkeringat, tentu saja mengingat jarak klinik dan perpustakaan cukup jauh.

"Yoongi Min?"

"Siapa yang melakukan ini padamu?!" tanya Yoongi Min dengan nada suara penuh amarah.

Seokjin merinding melihat laki-laki itu mengepalkan kuat tangannya. "Aku baik-baik saja, tolong tenang"

"Kau baru saja dihajar dan bilang baik-baik saja?"

"Yoongi Min" peringat Seokjin pelan. "Ini bukan luka serius, tenang saja"

Semalam Emily berteriak panik begitu Seokjin jatuh tersungkur ke lantai. Saat itu kepala Seokjin pening sekali ditambah pipinya yang terasa sangat ngilu dan bibir serta rongga dalam mulutnya sobek berdarah.

Apa boleh buat, Seokjin hanya peserta latihan yang masih awam harus mendapat pukulan kuat di wajah dari seorang Namjoon Kim yang merupakan pimpinan tertinggi militer di camp.

Jangan tanya kenapa, Seokjin juga tidak tahu apa alasan mengapa ia harus dipukul.

Harusnya Seokjin yang melakukan itu pada Praetor Namjoon Kim, mengingat ia baru saja dilecehkan dengan dipeluk bahkan dicium tiba-tiba. Di bibir pula. Hilang sudah kesucian bibir yang Seokjin jaga selama ini.

"Seokjin Kim?"

Seokjin spontan menoleh dan mendapati seorang perempuan dengan pakaian pembimbing tengah berdiri tepat di belakang Yoongi Min.

"Ya?"

"Setelah perawatanmu selesai, kau diminta Ketua Lee untuk ke ruang kedisiplinan"

Seokjin bisa melihat buku jari Yoongi Min yang memutih begitu mendengar perintah untuknya.

"Baik, terimakasih infonya"

Benar saja. Begitu perempuan itu pergi, Yoongi Min memukul keras ranjang yang Seokjin tiduri sembari menggeram marah.

"Sialan"

Berusaha mengabaikan amarah orang di sebelahnya itu, Seokjin memilih turun dari ranjang klinik untuk segera pergi ke ruang kedisiplinan. Untuk kedua kalinya dalam minggu ini.

"Kau ada kelas bukan? Kembalilah daripada kau terkena masalah sepertiku" ucap Seokjin pada Yoongi Min.

"Kau tidak suka aku?"

Seokjin menggeleng spontan. "Tidak, sungguh! Aku hanya tidak mau kau harus menerima hukuman karena kemari"

Yoongi Min membuang napas pelan dan mengangguk. "Sampai ketemu malam nanti!"

"Seokjin Kim?"

Seokjin nyaris terlompat karena terkejut saat melihat seseorang dengan pakaian yang sangat tidak asing baginya.

Seokjin baru sekali melihatnya tetapi seluk beluk pakaian itu membekas kuat dalam ingatannya.

Pakaian yang hampir sama dengan yang dikenakan Praetor Namjoon Kim tadi malam. Namun, laki-laki itu bukan Praetor Namjoon Kim.

Laki-laki itu berdiri gagah menatapnya dengan senyuman tipis tetapi Seokjin bisa merasakan kehangatan di sana.

Winter Breeze [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang