☡ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius☡
Seokjin meneguk puas air mineral di dalam botol air barunya yang dibelikan oleh putri dewi musim semi itu, Sohyun Park. Karena jika diingat tas dan juga isinya barang milik Seokjin dibakar habis dengan api hitam milik Taehyung Kim malam itu.
"Aku tidak akan bilang hasilmu bagus" ucap Praetor Namjoon setelah mengusap keringat di wajah dan lehernya "Hanya tidak semengerikan yang aku khawatirkan"
Seokjin yang mendapatkan kritikan hanya menahan dengusan pelan. Mana mungkin Praetor Namjoon paham jika dirinya telah berhasil hari ini memerlukan latihan yang khusus dan berat dari Taehyung saat pagi buta. Walau hanya sebentar.
Praetor Namjoon mirip seperti dosen, dia hanya memberitahu yang harus Seokjin lakukan lalu lepas tangan. Sebalnya adalah laki-laki itu memproklamasikan diri sendiri sebagai pelatih dan juga pembimbing bagi Seokjin. Dasar tidak tahu malu.
Seokjin terdiam bersandar di batang pohon apel itu, memerhatikan Praetor Namjoon yang mengeluarkan sebuah bendel kertas di papan jepit kayu. Apa itu?
"Setelah ini aku harus mengajarimu cara untuk berenang" ucap Praetor Namjoon.
Sekuat tenaga Seokjin menahan sorakan di dalam dirinya. Urusan berenang itu sangat mudah dan kecil bagi Seokjin. Saat ayah Seokjin libur, mereka biasa pergi berenang.
"Tapi kulihat catatan dari akademi, prestasi berenangmu yang terbaik" lanjut Praetor Namjoon "Jadi aku menunda latihan ini dan berpindah ke latihan berikutnya"
Ah sial! Padahal ini ajang dan kesempatan yang tepat bagi Seokjin untuk membusung dadanya pertanda sombong pada Praetor Namjoon yang begitu menyebalkan.
"Aku baru memeriksa data di kepengurusan akademi, tahun ini ada cukup banyak anak Apollo. Jadi kita tunda dulu untuk latihan memanah"
Terserah. Seokjin tidak akan peduli.
"Menurutmu kita harus latihan apa setelah ini?" tanya Praetor Namjoon bermaksud memberikan tawaran pada Seokjin.
"Terserah"
Praetor Namjoon mengernyitkan dahinya tidak suka atas jawaban Seokjin. "Ada apa denganmu? Biasanya kau selalu berwajah bodoh dan payah. Jangan berlagak sok ahli hanya karena aku meloloskanmu untuk latihan fisik!"
Seokjin berusaha menahan dirinya sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan tenaga miliknya yang pasti tidak dimiliki oleh Praetor Namjoon. Pasti akan terasa sangat menyenangkan menghajar wajah tampan dengan kulit tan yang tampak congkak itu.
"Karena kau berlatih sendiri, aku memilih meloloskan hasilmu yang ala kadarnya ini"
Terserah saja. Seokjin benar-benar tidak ingin menatap wajah Praetor Namjoon. Ini sudah hampir petang, Seokjin ingin segera istirahat agar bisa bangun pagi buta untuk pergi latihan dengan Taehyung.
"Aku sedang bicara padamu dan kau malah melamun?" tanya Praetor Namjoon tampak tersinggung dengan Seokjin.
"Maaf, aku lelah" lirih Seokjin.
"Lelah?"
Seokjin mengangguk tak peduli. Kenapa pula harus diulang pertanyaannya.
"Hanya satu aspek kau berhasil lulus karena kemurahan hatiku tidak berarti kau bisa mengeluh sesuka hati!" peringat Praetor Namjoon menahan marah.
"Aku tidak mengeluh, aku hanya menjawab pertanyaanmu, Praetor Namjoon"
"Kau sudah berani melawanku?"
Sungguh, Seokjin tidak menyukai tingkah dari Praetor Namjoon yang kekanakan ini.
"Hari sudah sore, izinkan aku untuk pulang dan istirahat agar besok aku tidak bangun terlambat" lirih Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Breeze [NamJin]
Fantasysnowflakes fall down, and get farther away little by little, i missing you -2017, spring day NAMJIN Demigod AU!