☡ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius☡
"Tangkis seranganku!"
Seokjin mengayunkan pedangnya untuk menahan serangan Ivlivs milik Praetor Namjoon yang hendak mengenai sebelah kiri tubuhnya. Menahan sekuat tenaga dari desakan pedang emas milik putra Jupiter.
Taehyung bilang untuk tidak mengeluarkan kekuatan aslinya yang sudah dilatih secara langsung di depan Praetor Namjoon. Maka Seokjin mematuhinya. Namun, yang kali ini Seokjin sungguh kewalahan menahan serangan dari Praetor Namjoon.
Putra Jupiter itu melawan Seokjin dengan sungguh-sungguh. Seokjin bisa melihat keringat yang jatuh membasahi wajah dan leher laki-laki itu. Praetor Namjoon bahkan terengah-engah. Tidak seperti biasanya.
Apakah kemampuan awam berpedang milik Seokjin itu bagus?
"Seokjin, balas menyerang!"
Atas arahan dari Praetor Namjoon, Seokjin kemudian mengangkat tinggi pedangnya dengan kedua tangan sembari melompat. Hendak menghujamkan tajam pedangnya pada kepala Praetor Namjoon.
Serangan penuh tenaga dari Seokjin justru ditangkis mudah dengan tebasan Ivlivs yang dimainkan hanya menggunakan satu tangan saja oleh Praetor Namjoon.
"Keluarkan semua tenagamu!"
Seokjin bergerak maju dengan cepat sambil menebaskan pedangnya ke sisi kiri tubuh Praetor Namjoon yang langsung mendapat tangkisan dari pedang emas itu. Dengan segenap kekuatannya Seokjin berusaha mendorong Praetor Namjoon dengan beradunya pedang milik mereka.
Gagang pedang peraknya Seokjin genggam dengan kedua tangan dan terus berusaha memukul mundur Praetor Namjoon untuk melancarkan serangannya. Sementara itu, Praetor Namjoon menahan serangan dari Seokjin hanya dengan tangan kanannya.
"Gunakan fisikmu, jangan hanya terpacu pada pedangmu" arah Praetor Namjoon sambil tetap menahan serangan Seokjin.
Seokjin melompat mundur ke belakang lalu mengais oksigen sebanyak mungkin. Harus tahu seberapa lama tubuhnya sanggup melancarkan serangan. Seokjin bahkan sudah mengeluarkan Odikinesis miliknya sedikit demi sedikit.
Akan tetapi, Praetor Namjoon tak nampak sama sekali kewalahan. Bahkan tangan kiri putra Jupiter itu menganggur dari tadi.
"Kau harus bisa memanfaatkan segala peluang dalam pertarungan jarak dekat, gunakan fisikmu" ucap Praetor Namjoon sambil mengusap peluh di dahinya.
Seokjin mengangguk pelan. Kali ini dirinya memilih diam untuk memikirkan langkah apa yang harus dipakai. Seokjin perlu juga menimbang sejauh mana ia mengeluarkan Odikinesis hasil latihannya.
"Dan yang terpenting sekali-kali gunakan otakmu"
Sepertinya Seokjin masih sulit mengatur Odikinesis miliknya apabila sengaja ada yang menyulutnya. Tanpa pikir panjang, Seokjin memilih berlari dengan pedangnya yang bersiap menyerang Praetor Namjoon.
Ada apa dengan putra Jupiter itu? Senang sekali merendahkan Seokjin. Apa karena dia putra dewa tertinggi lalu sang Praetor bisa menghina Seokjin tanpa henti.
"Emosimu! Atur emosimu jangan sampai memengaruhi kekuatanmu"
Seokjin tidak peduli lagi. Ia memilih terus merangsek maju menebaskan pedangnya berkali-kali menyerang Praetor Namjoon dengan membabi buta tanpa strategi lagi.
"Pakai otakmu! Jangan terbawa emosi!"
Seokjin tahu Praetor Namjoon sangat jauh lebih kuat dan berpengalaman darinya. Tidak bisakah lebih menghargai Seokjin yang sudah berusaha sebaik mungkin?

KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Breeze [NamJin]
Fantasysnowflakes fall down, and get farther away little by little, i missing you -2017, spring day NAMJIN Demigod AU!