☡ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius☡
"Gerimis"
Taehyung mendongak ke atas kemudian ia mengangkat kedua tangannya. Rintik air hujan lalu jatuh pada kedua tangannya.
"Kau benar, kita tunda saja latihannya"
Seokjin mendesah kecewa. Setelah istirahat liburnya selesai, tubuhnya tak lagi merasa selelah biasanya. Hanya saja, Seokjin amat merindukan sesi latihan pagi buta bersama Taehyung secara rutin.
Akan tetapi, ketika hari pertama latihannya dimulai lagi, mendadak menjadi dingin dan turun gerimis. Latihan yang sangat dirinya rindukan itu terpaksa harus tertunda.
Seandainya saja ada pemilik Atmokinesis di sini pasti menyenangkan. Seperti saat ada hujan turun, Praetor Namjoon membuat sepetak tanah itu tidak terguyur hujan agar latihan tidak perlu tertunda. Seandainya--
--Seokjin spontan terdiam kaget. Kenapa sekarang ia malah memikirkan Praetor Namjoon?
"Ayo berteduh!" ajak Taehyung kemudian ia duduk di bawah pohon apel yang paling besar dan rindang.
Seokjin duduk termenung di bawah pohon besar itu. Pagi nanti ia sudah kembali pergi latihan dengan Praetor Namjoon seperti biasanya. Kembali berduel dengan pedang sampai putra Jupiter itu menyatakannya lulus dalam pelatihan pedang.
Memar di bahunya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja, masih harus tetap mengonsumsi obat dan melumuri memar di tubuhnya dengan salep khusus.
"Jangan lupa menunjukkan Odikinesismu pada Praetor Namjoon nanti" ujar putra dewa kematian itu mengingatkan.
Seokjin mengangguk paham.
"Kau harus mendapatkan latihan terbaik"
Taehyung selalu mengatakan itu. Seokjin harus mendapatkan pelatih dan latihan yang paling baik di camp Romawi ini. Apa karena ambisi putra dewa kematian itu untuk menjadikan Seokjin sebagai praetor.
Padahal Taehyung sendiri juga pasti sangat kuat. Praetor Namjoon yang sekuat itu juga tak bernyali menantang putra dari dewa kematian itu. Namun, Seokjin juga heran bertanya-tanya, mengapa Taehyung pergi dari kesatuan militer dan memilih hidup bebas sendirian.
"Apa menjadi praetor itu akan sulit?" tanya Seokjin.
Taehyung menghela napas panjang. "Tidak, aku yakin kau pasti sanggup"
Seokjin mengangguk pelan. "Lalu tahapan awal yang perlu aku lakukan apa?"
"Kau akan mendapatkan kursi jabatan saat memenangkan pertandingan dan namamu akan mulai tercatat di buku dewan senat"
Seokjin manggut-manggut paham. "Apa Praetor Namjoon dulu memenangkan pertandingan kelulusan?"
"Ya"
Jawaban yang sudah bisa Seokjin prediksi. Lagipula Praetor Namjoon juga putra dari Jupiter dan sejak awal ia sudah memiliki Ivlivs dan juga gladius. Bekal yang matang.
"Apa kau memenangkan pertandingannya juga?" tanya Seokjin lebih berhati-hati.
"Ya"
Kalau yang ini, Seokjin merasa perlu untuk senang dan berbangga pada Taehyung. Seokjin tak perlu meragukan kemampuan putra dari Pluto itu.
"Apa dulu jabatanmu tinggi di militer legiun?" tanya Seokjin kembali.
"Secara teknis iya" jawab Taehyung "Tapi aku merasa biasa saja"
Seokjin mengangguk kecil. "Kalau begitu kenapa kau memutuskan mundur dari kemiliteran legiun?"
Taehyung menghela napas panjang lalu ia menatap langit yang tak berbintang karena gelap oleh kabut dan awan hujan. Mata gelapnya kosong, mengawang ke masa lalu agar ingat sehingga dirinya bisa menjawab pertanyaan dari Seokjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Breeze [NamJin]
Fantasysnowflakes fall down, and get farther away little by little, i missing you -2017, spring day NAMJIN Demigod AU!