chapter 25

2.1K 371 72
                                    

ini hanya cerita fantasi, ditulis untuk kesenangan semata, tidak perlu dianggap serius

"Hei!"

Seokjin memekik sengit ketika Sohyun kini mengacak gemas rambut yang sudah susah payah ia tata sejak tadi. Padahal Seokjin sedang berusaha tampil tampan hari ini. Walaupun percaya diri jika sudah tampan tanpa perlu menata diri sesulit tadi.

"Mau jalan dengan pacarmu, hah?" goda Sohyun menaik-turunkan alis bermaksud menggoda Seokjin yang tampak gugup.

"Jangan tanya" tolak Seokjih memilih menata kembali rambutnya.

"Tampan sekali" puji Sohyun menggoda "Aku yakin bukan hanya pacarmu tetapi semua orang yang melihatmu sependapat denganku! Putra Bellona yang menaklukan hati orang-orang! Hahaha!"

"Berhenti menggodanya!". Hoseok menarik pelan hidung Sohyun agar kekasihnya itu berhenti menggoda Seokjin yang nampak gelisah karena ucapan Sohyun.

Seokjin hanya tersenyum hangat menatap sepasang kekasih itu kini sibuk berbincang. Mengabaikan keberadaannya di sini. Dua matanya menatap bagaimana cantiknya Sohyun sore ini. Dengan dress selutut yang penuh corak bunga berwarna-warni.

Putri dari Proserpina itu yang memilihkan pakaian untuk Seokjin dan Hoseok. Walau sedikit aneh tapi mau bagaimana lagi? Itu memang tradisi Saturnalia untuk memakai pakaian yang mencolok dan penuh warna.

Seokjin masih bersyukur ia diperbolehkan Sohyun mengenakan kemeja corak abstrak berwarna dan celana terang. Jika melihat Hoseok yang pasrah mengenakan pakaian motif bunga yang berpasangan dengan dress Sohyun, mampu membuat Seokjin terbahak lepas. Mereka sangat lucu.

"Jadi, kau pergi sendiri?" tanya Hoseok.

Seokjin mengangguk. "Aku mau memberi kalian ruang untuk pergi kencan" ucapnya dengan senyum cengengesan di akhir.

Hoseok manggut-manggut pelan. "Kalau begitu selamat bersenang-senang. Tidak apa kalau malam nanti kau tidak pulang. Mungkin aku dan Sohyun juga berkumpul dengan teman sampai pagi besok"

"Aku sudah bawa kunci cadangan"

"Berhati-hatilah" ucap Hoseok menepuk bau Seokjin "Jangan terlalu terkejut"

"Kau! Berhati-hati saat makan! Jangan sampai napasmu bau" peringat Sohyun cepat "Jangan lupa untuk berciuman setelah kembang api pertama!"

"Apa terlihat buruk?"

Seokjin buru-buru menggeleng cepat saat mendengar nada suara Joohyun berubah menjadi sendu seketika setelah Seokjin justru diam membatu menatap anak gadis Venus itu mengenakan dress selutut yang bercorak coral. Wajah yang dipoles make up natural dan rambut panjang yang tergerai.

"B-bisa kau beri aku sedikit waktu?" tanya Seokjin. "Kau cantik sekali, aku jadi sulit untuk bernapas sekarang"

Joohyun memukul pelan lengan Seokjin dan menunduk malu-malu. "Gombal!"

Seokjin tertawa pelan lalu mengulurkan tangan kanannya ke depan Joohyun. "Jadi mau jalan denganku, Tuan Putri?"

Joohyun menerima uluran tangan Seokjin dengan senyuman lembut. "Tentu saja"

Seokjin tersenyum malu lantas membawa gadis cantik itu melangkah menuju jalanan Kota Roma di mana orang-orang kini juga tengah merayakan Saturnalia bersama.

Tidak terasa hari makin gelap. Lampu yang sudah dipasang itu kini menyala dengan begitu indahnya. Berkelap-kelip dengan warna beragam menerangi tenda-tenda yang dibangun guna bersenang-senang di pusat kota selama semalaman suntuk.

Winter Breeze [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang