Kunjungan Darius

99 15 4
                                    

Di balkon istana Crusville, Kai meminta menceritakan pengalaman Furan dan Elaina

Kai juga tidak sendiri, karena di sebelahnya ada Azusa, sementara Maina dan Yuna pergi menjelajah istana

Bisa di katakan kalau Kai mengundang mereka berdua untuk minum teh bersama, dan ternyata Elaina bercerita banyak hal

“Jadi Kai-sama... bisakah anda mengizinkan kami datang ke sana lagi?” tanya Elaina dengan penuh harap

“Aku akan membuka jalurnya, tak perlu cemas” lalu meminum teh di hadapannya

“Tapi apa kalian menceritakan kejadian ini pada orang lain?” tanya Kai

“ “Tentu saja tidak... “  “ ucap mereka berdua serempak dan mencoba meyakinkan Kai kalau mereka tidak akan melakukan hal itu

“Baiklah... ngomong-ngomong sepertinya kalung itu cocok dengan mu, Elaina”

“Eh.. benarkah, saya sendiri yang merasa tidak pantas memakai kalung yang sebagus ini” lalu memegang kalungnya

Kalung yang di kenakan Elaina adalah ukiran bunga Ixora, bunga asal Crusville sendiri, Kai juga meminta orang-orang di Reaven mengembangkan bunga ini dan di jadikan kerajinan

Saat ini bunga itu bisa di buat pajangan dan di jadikan teh herbal saja, dan Kai yang mengetahuinya hanya bisa menghela nafasnya karena masih banyak yang bisa di kembangkan

“Andai saja anak kita juga bisa ikut merasakan hal ini juga” ucap Elaina yang menunduk sedih

“Kemana dia?” tanya Kai

“Ah... itu, anak kami telah tiada saat berpetualang”  balas Furan

Walau dia adalah mantan guild master petualang, wajah sedihnya tidak dapat dia tutupi

“Kai-san...”

“Apa?” saat dirinya di panggil Azusa

“Bukankah Kai-san bisa melakukan ‘itu’ “ perkataan Azusa membuat Furan dan Elaina bingung

“Kenapa aku harus melakukannya, selain tidak ada gunanya untuk ku itu juga melanggar peraturan” ucap Kai yang acuh

“Aku tau itu, tapi...”

“Sudah Azusa, pembicaraan berhenti sampai sini saja” lalu melirik tajam Azusa dan membuatnya terdiam

Walaupun Furan dan Elaina tidak mengerti apa yang Azusa bicarakan, namun mereka paham kalau Azusa mau melakukan sesuatu untuk mereka

“Apa tidak ada jalan lain?” tanya Azusa yang berusaha bernegosiasi pada Kai

“Kenapa kau sampai meminta seperti itu?” kini giliran Kai yang bertanya

“Kai-san kau tau... merasa kesepian seperti itu apa lagi saat salah satu anggota keluarga telah pergi selamanya, aku juga merasakan kesediahan itu dan di atas semua itu, bukankah Kai-san sendiri yang tau betul seperti apa rasanya”

“Aku sudah melupakannya, tak perlu kau ungkit lagi”

“Tapi-“

“Hentikan”

Sentakan dari Kai membuat Azusa terdiam, dan saat yang bersama dirinya tersadar kalau tangan Yure sudah siap untuk merobek leher Azusa

[Jangan berlebihan] ucap Yure lalu menghilang

Furan menelan ludahnya, dia pikir kalau Kai tidak akan menyakiti Azusa karena dia merasa kalau Kai tidak akan membiarkannya terluka sedikitpun namun kejadian ini membuka matanya, kalau kenyataan tidak seperti harapannya

Arc 1- Trouble in Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang