Turut Berduka

1.2K 124 18
                                    

Setelah mendengar berita tentang kematian pangeran Peter, para pahlawan bergegas kembaili ke kerajaan Lilac

Membutuhkan sekitar 3 hari dengan menggunkan kereta khusus yang telah di persiapkan untuk menjemput para pahlawan

Saat sampai di gerbang istana, banyak sekali orang-orang menggunakan pakaian dominan hitam, suasana suram dan keputusasaan saja

Dari kabar yang mereka dengar, terdapat ratusan penduduk yang jadi korban dan juga tokoh-tokoh penting yang tewas akibat penyerangan itu

“Astaga... apa-apaan ini”

“Apa benar yang menyerang hanya 2 orang?”

“Mustahil jika ada manusia yang memiliki kekuatan penghancur sebesar ini”

Para pahlawan hanya bisa terkejut bukan main setelah melihat kerusakan yang terjadi, mereka juga mendengar kalau daerah Arcduke Ronald Argues Lilac di serang demon duke Raruk

Sebelum mereka pergi menanklukan labirin tingkat mudah di dekat istana, meraka sudah belajar tentang apa saja yang harus perlu di ketahui oleh para pahlawan

Termasuk demon duke Raruk, iblis yang menjadi tangan kanan demon lord Kenaye, demon lord yang berhasil menguasai semua daratan Exalted

Lalu seorang pahlawan di pangggil dari dunia lain dan dapat mengalahkan Kenaye, tapi Raruk berhail selamat

Kini semua pahlawan berada di tempat pemakaman khusus yang agak jauh dari istana, mereka harus berjalan ke barat untuk mencapai tempat itu

Di sana ada sebuah tugu batu yang terbuat dari perak, dan di bawahnya terdapat sebuah papan yang terdapat nama-nama orang yang telah gugur

Mereka tak percaya kalau nama dari ketua guild, Vilar ada di sana. Sejauh mereka tau Vilar pernah berduel sekali dengan Haru, dan Haru dapat di kalahkan dengan mudahnya

Setidaknya Vilar setara bahkan lebih kuat dari komandan kesatria kerajaan, Murad. Tapi menurut Haru kekuatan mereka setara karena sebenarnya mereka rival masa kecil dulu

Murad menangis di depan tugu itu, meratapi sahabat dan rivalnya yang tewas

Sementara para pahlawan hanya bisa memberikan setangai bunga, walaupun ada beberapa orang juga yang menangis

Lalu mereka juga berkunjung ke makam pangeran mahkota Peter, kabarnya dia tewas mengenaskan setelah melindungi putri Thalia

Di antara para pahlawan, Asae yang paling terpukul karena kepergian Peter. Bukan rahasia lagi kalau Asae menyukai pangeran Peter, namun itu hanyalah impian belaka

Setelah itu, mereka semua kembali ke istana yang masih dalam tahap perbaikan dan segera bertemu dengan raja Richard yang kabarnya selamat dari penyerangan itu, sementara kepala sihir Madra masih tak sadarkan diri sampai sekarang

namun setelah mereka melihat raja Richard yang ada di kamarnya, banyak dari mereka yang memalingkan kepalanya

kondisinya lemah dengan tubuh penuh dengan luka dan juga tidak dapat melihat

“Aku minta maaf kerena memperlihatkan kondisiku yang menyedihkan ini” ucap raja Richard dan menggengam selimut di dekatnya dengan erat

AN : Maaf ya... nama rajanya Richard, bukan Richo

Sementara di sebelahnya, seorang wanita yang cantik dengan rambut hitam sepinggang dengan mata biru yang cerah, setara gaun kebangsawanan berwarna merah terang

Dia adalah Luna  De lavont Lilac, ratu kerajaan Lilac setara ibu dari pangeran Peter

Luna beruntung, karena saat kejadian terjadi dia berada di luar ibu kota, lebih tepatnya dia berkunjung ke desa terdekat untuk melihat perkembangan desa itu

Arc 1- Trouble in Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang