Di suatu Mansion di kelilingi taman bunga dan kebun yang sangat indah, tempat di mana berbagai jenis bunga dan buah tumbuh, di sana ada beberapa pelayan sedang menyiram atau memetik buah
Di ujung taman terdapat sebuah tempat duduk untuk menikmati indahnya taman atau langit yang berwarna-warni
Di tempat itu juga terdapat seorang pria dan wanita duduk bersama dengan berpegangan tangan
Dari jauh mereka berdua terlihat sangat mesra, dan para pelayan hanya memandangnya dari jauh saja
"Sebaiknya kita masuk saja, terlalu banyak mata yang melihat" ucap laki-laki itu dan di balas anggukan
Sementara para pelayan menatap mereka berdua dengan perasaan iri karena kemesraan yang di tunjukkan
Namun saat kedua orang itu akan masuk, dua gadis maid keluar dan menyambutnya ramah
"Shia, Leli... kerja bagus, sekarang istirahatlah"
Leli yang mendapat pujian sangat senang, sementara Shia hanya resipu malu
"Liana, ayo" dan membuka pintu dan masuk, sementara Shia dan Leli mengukuti dari belakang
Di dalam Mansion, Rita, dan Lucia membersihkan beberapa perabotan dengan lap basah, sedangkan Miranda sedang di dapur bersama pelayan lainnya
"Kalian berdua apa tidak ada kerjaan lain selain bermesraan?" tanya Rita yang sinis dengan tingkah mereka
"Itu benar, apa lagi kakak beradik seperti kalian" kali ini Lucia menangapi
"Secara garis besar iya... namun aku hanyalah orang lain tapi ingatanku tetap sama" balasnya
"Liana... kau seharusnya mengajarkan apa itu pendidikan moral pada Kai" ucap Miranda yang baru saja menyelesaikan urusan dapur
"Baiklah... jadi apa makanannya sudah siap?" tanya Kai pada Miranda
"Tentu saja... tuan" sedikit membungkuk dan menekan kata pada akhir kalimat
"Lelucon yang buruk" lalu tertawa kering
"Sudah-sudah... ayo kita makan" kata Liana mengubah topik dan mereka menyetujuinya
Di taman muncul portal hitam yang membuat pelayan di sekitarnya menjadi waspada, dan munculah seorang pria yang menggendong wanita yang sangat cantik
Wanita itu memiliki rambut putih bersih dengan mata kanan berwarna merah dan mata kirinya berwarna kuning, sedangkan pria yang mengendongnya memiliki rambut hitam begitu juga dengan matanya
"Maaf jika anda ingin bertemu dengan Kai-sama harus membuat janji terlebih dahulu" ucap salah satu pria pelayang yang terdekat
Itu adalah aturan yang di tetapkan oleh pemilik mansion itu, jika ada dewa atau dewi yang ingin bertemu dengan Kai harus membuat janji terlebih dahulu
"Kai... sama?" ucap sang wanita yang kebinggungan
"Jangan di pikirkan, tempat ini adalah milikku" ucapnya
"Aku sedang kondisi yang baik, jadi pergilah... aku dan Azusa ingin melakukan sesuatu"
"Maaf.. anda bukan siapa-siapa atau pun pemilik tepat ini" ucapnya cukup keras
Perkataan itu seketika membuat pelayan yang lain mempersiapkan diri mereka, bahkan ada yang sudah menggunakan perlengkapan tempur mereka
"Kediaman ini adalah milik Abyss Walker... sebaiknya anda tidak membuat kekacauan di sini atau dunia anda akan dalam bahaya"
Pria itu hanya memiringkan kepalanya yang keheranan, dia sendiri bingung mau menjelaskan seperti apa
Azusa hanya bisa terdiam mendengar perdebatan itu dan mulai memperhatikan sekitar
KAMU SEDANG MEMBACA
Arc 1- Trouble in Parallel World
AventuraSetelah kejadian demi kejadian di dunia lain, Kaito mendapatkan julukan baru, yaitu 'Abyss Walker'. Dan mulai mencoba untuk hidup biasa seperti dulu Seorang dewa muncul dan memanggil semua teman sekelasnya untuk pergi ke dunia lain tanpa dirinya ...