Bersiap Perang

2.1K 191 31
                                    

Kai POV

Sudah hampir satu jam aku memotong di sana-sini, maksudku memotong pasukan yang mengepungku

Banyak dari mereka yang aku peggal, potong, belah, cincang dan sebagainya terkapar di hadapanku dan terlihat gunung mayat yang sudah menjulang tinggi

Sedangkan Skeleton dragon juga hampir berubah warna, dari putih kusam menjadi merah karena bercak darah

Sekarang ayo kita cari Leli, karena ku merasakan kalau hawa keberadaannya tiba-tiba menghilang

Puing-puing banguanan itu juag ada orang yang tertimpa bangunan dan ada juga tangan yang keluar dari balik puing-puing itu

Lalu Skeleton drago menghempaskan ekornya untuk menyingkirkan bangunan yang sudah hancur ini, dan di sana terdapat sebuah jalan menuju bawah tanah

“Kau, kembali dengan yang lain”

Graaa...

Setelah itu Skeleton dragon pergi menuju tempat sebelumnya

Aku lalu pergi mengikuti tangga yang menuju ruang bawah tanah

Walaupun tidak ada lampu, aku masih bisa melihat dengan jelas, karena saat aku mengunakan salah satu kekuatanku maka hal kecil seperti ini bukanlah masalah yang besar

Setelah beberapa lama akhirnya aku sampai pada tempat yang lebih luas seperti aula, tapi di sana banyak sekali alat-alat penelitian, seperti tabung kaca raksasa, kabel yang banyak yang entah kemana, kompuetr yang banyak, serta ruangan uji coba, kenapa aku tau karena di atasnya sudah terdapat tulisan

Aku mencari hampir kesemua ruangan tapi aku tidak menemukannya sama sekali

Apa aku gagal untuk melindungi lagi, atau aku memang tidak di tak dirkan untuk mendapat seorang teman

Amarah ini sudah aku tahan selama hampir 50 tahun, tidak sepertinya aku hampir melupakannya

“SIALAN...” teriakku

Aku langsung mengunakan sihir api milikku untuk menghancurkan apa saja yang ada di sekitarku, tidak hanya api tapi juga petir

Aku akan bersumpah akan menghancurkan apa saja yang berani menentangku, sama seperti dulu

Kalau pun aku harus menjadi seperti dulu maka aku akan menerimanya kalau itu hanya satu-satunya cara yang dapat aku gunakan untuk tidak kehilangan lagi orang-orang yang aku coba percayai

Setelah beberapa lama, aku keluar dengan tatapan kosong dan air mata yang sudah mengering, bukan air mata biasa tapi darah

“Jika aku benar-benar di tolak, maka yang aku lakukan juga percuma” kataku dengan mengepalkan kedua tanganku

Dan jika dunia ini melupakanku, maka aku akan kembali untuk mengingatkan mereka sengan sebuah gelar yang dulu pernah terlupakan

Maka aku akan berteimakasih pada semua orang, karena telah membuatku sama seperti dulu maka dari itu, tempat yang aku tuju hanya satu

“Teleport”

Aku langsung kembali ketempat rumahku yang berada di depan akademi Garuda

Di sana hampir seluruh mata memandang akar tanaman yang sudah ada di bangunan, bahkan beberapa bangunan juga sudah hancur

Aku meihat 6 naga yang aku panggil sudah berdiam diri di posisi yang menurut mereka nyaman, sementara Rose sedang beristirahat di ranjang bunga mawarnya yang merupakan bagian tubuhnya sendiri

Mengetahui aku datang, Rose langsung mendekatiku

“Ara, seperinya master tela-“

Bruaakk..

Arc 1- Trouble in Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang