Keterkejutan

3K 232 44
                                    

TOK... TOK... TOK...

Mendengar suara pintu di ketuk, aku terbangun  dari tidurku dan berlahan menuju pintu

Saat aku membuka pintu aku melihat linda dengan pakaian rumahan, dia hanya mengunakan kaos coklat dengan celana pendek berwarna biru

Aku melihat penampilannya dari atas sampai bawah

Walau dia hanya meiliki ukuran C-cup, tapi sepertinya masih enak di pegang

“Ada apa?” tanyaku ketus

“Ada seseorang wanita yang mencari kau”

“Suruh dia menunggu, dan jangan lupa layani dia” lalu menutup pintu kamarku

Setelah beberapa menit berlalu, aku menggunakan kaos abu-abu dan mengunakan celana panjang biru dongker

Dari lantai 2, aku melihat seorang gadis barambut hitam kecoklatan tipikal orang tropis dengan mata berwarna coklat terang, dan dada yang dia miliki lebih besar dari punya Linda

Tunggu, kenapa aku berpikir begitu

Apakah kemarahanku sudah reda, tapi aku tidak boleh lengah. Tapi sepertinya aku pernah bertemu

Jadi aku memutuskan menemuinya dan duduk di posisi tuan rumah

“Ada apa?”

“Ehem... begini, sebelumnya perkenalkan namaku adalah Mira, Mira Sanders. Aku seorang ketua OSIS dari Akademi Garuda”

“Jadi, kenapa ketua osis Akademi Garuda datang?”

Walaupun aku masih dengan wajah setengah mengantuk, sepertinya dia tidak keberatan sama sekali

“Aku ingin mengundangmu menjadi salah satu murid dari Akademi Garuda”

Aku pun diam sejenak memikirkan apa yang baru saja terjadi

“Aku menolak”

“Eh..”

Entah mengapa dia terkejut, memang apa salahnya

“Begini, aku akan memberikan beberapa kebebasan dan kepala sekolah sangat mengharapkanmu”

“Kalau begitu, bisahkah dia yang datang sendiri, apakah dia seoarng pengecut yang tak berani keluar dari sarangnya”

Mendengar balasanku wajah Mira memerah karena marah, serta tiba-tiba dia berdiri dan menggebrak meja

“Apa kau tau kalau kata-katamu tidak sopan, dia adalah seorang penyihir tingkat 1, jadi-“

“Jadi apa, apa kau pikir aku akan takut?”

“Uhhh...”

Sepertinya dia semakin marah

Lalu dia mengeluarkan sapu tangannya dan melempar ke arah wajahku

“Aku menantangmu berduel, jika aku menang kau harus ikut bersamaku”

“Baiklah, itu jika kau menang”

“Cih..”

Sekarang kami berdua berada di taman di depan rumahku, rumahku juga memiliki pagar yang terbuat dari pepohonan dan lumayan tinggi

Sementara Linda dan Nia hanya menyaksikan kami  dari balik jendela, sepertinya Linda tau siapa dia

“Duel kita berakhir jika ada salah satu dari kita menyerah, atau pingsan”

Rupanya dia sudah membuat sendiri peraturannya

Aku juga tidak terlalu pedulu, jadi intinya aku tidak harus membunuhnya

Arc 1- Trouble in Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang