04. KEKHAWATIRAN ZEEV

25.3K 1.3K 83
                                    

~Happy Reading~

04. KEKHAWATIRAN ZEEV.

Seperti biasa, Zeev dkk pagi ini sudah menongkrong di kantin sekolah. Zeev sedari tadi diam, ya, karena dia memang selalu diam. Tapi kali ini agak sedikit berbeda dengan hari-hari biasanya. Itu membuat anggota Voeux sedikit seram, karna suasana yang sedikit gelap berada disekitar mereka.

"Kenapa lo, bang?" tanya Thony.

"Gak kenapa-kenapa." jawab Geo.

"Gue nanya bang Zeev, bukan lo."

"Makannya yang jelas kalau ngomong." gerutu Geo.

"Kenapa lo?" tanya Thony sekali lagi.

"Gpp." jawab singkat Zeev yang langsung memainkan handphonenya supaya yang lain tidak curiga.

Bel masuk sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, tapi para anggota OSIS masih pada berkeliaran untuk mempersiapkan acara turnamen antara sekolah.

Radit selaku ketua OSIS menghampiri anggota Voeux yang sedang berkumpul-kumpul.

"Eh. Ada pak Radit, ketos yang super sibuk." ucap Edgar saat melihat Radit yang mendekati mereka.

"Gak ada kerjaan lo?" tanya Geo saat Radit duduk diam di sebelahnya. Radit dengan anggota Voeux memang cukup akrab, jadi jangan heran kalau interaksi mereka seperti ini.

"Gar. Lo ngelihat Luna disini?" tanya Radit membuat Zeev yang tadinya main game berhenti dan menajamkan pendengarannya.

"Luna?" tanya Edgar sambil melirik dikit ke Zeev.

"Iya."

"Dari tadi cuma ada kita aja di kantin." jawab Geo.

Radit memijat pangkal hidungnya pusing mencari Luna daritadi. Zeev melirik sedikit kearah reaksi Radit.

"Kenapa lo?"

"Luna daritadi gak ada, gue udah coba telpon tapi gak dijawab."

"Dianya masuk atau gak?"

"Gue gak tau. Kelasnya lagi ada ulangan, yang jaga pak Bowo. Gue gak mau kena semprot." tutur Radit.

"Terus ngapain lo nyari Luna? Ada urusan apa?"

"Kan sebentar lagi turnamen. Gue jadiin Luna sebagai bendahara, gue butuh uang untuk beli persiapan tapi Luna-nya gak ada sekarang."

Setelah menjawab itu semua sama-sama terdiam, sampai Zeev berdiri dan pergi dari sana. Zeev mempercepat langkah kakinya menuju kelas Luna.

Brak!

Zeev menendang pintu kelas hingga gagang pintu kelas itu terlepas. Semua yang ada didalam kelas terkejut, karena keadaan kelas yang tadinya sepi harus dikejutkan dengan suara dobrakan pintu.

"KAMU APA-AP-" kemarahan pak Bowo terhenti karna Zeev yang memandangnya dengan tajam.

"Absen!"

Semua yang didalam kelas bingung dengan perkataan Zeev.

"Mana absen kelas ini?!"

Sekretaris kelas pun berjalan ke depan untuk menyerahkan absen kelas dengan penuh ketakutan.

Zeev langsung mengambil absen itu dengan cepat dan membalikkan kertas itu hingga absen hari ini. Zeev mencari nama Luna hingga isi keterangan absen itu 'tidak ada keterangan'. Zeev membanting absen itu di meja dan langsung berlari keluar kelas.

Zeev menaiki motornya dan melajukan motornya meninggalkan sekolah dengan kecepatan diatas rata-rata. Entah kenapa dirinya merasa khawatir dengan Luna. Dirinya merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan keadaan Luna yang sekarang.

ZeevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang