~Happy Reading ~
18. SENGAJA.
Vay merentangkan tangannya sambil menghirup udara dengan rakus saat dirinya keluar dari rumah sakit. Ini yang dia inginkan dari empat hari berada di rumah sakit.
Delia dan Luna yang melihat itu hanya menggelengkan kepala mereka, sedangkan Daffa dan Zeev hanya menatap malas kearah Vay.
Flashback.
"Ayolah ayah, bunda. Kaki Vay udah gak kenapa-kenapa lagi."
Rengekan Vay sedari tadi bergema didalam ruangan yang sedang ditempati Vay. Tidak ada sedetik rengekan itu berhenti. Bahkan Zeev yang baru saja sampai dengan Luna langsung pusing mendengar rengekan itu, apalagi Daffa dan Delia yang daritadi disana.
"Vay! Diam!" kata Daffa dingin, tapi itu tidak mempengaruhi Vay untuk terdiam.
"Ayah, lihat ini."
Vay turun dari brankar dan loncat-loncat supaya Daffa, Delia, dan Zeev percaya dengan omongannya. Sedangkan Luna hanya diam saja karena dirinya oercaya dengan omongan Vay, karena setelah dia sampai disini dirinya melihat Vay joget-joget sambil telfonan dengan Ganta, Rama, dan Bita. Mereka semua adalah teman Vay yang sering absen di BK, dan jangan lupakan kalau mereka berempat adalah teman sekelas.
"Vay." panik Daffa, Delia, dan Zeev saat melihat Vay loncat-loncat dengan aktif, seperti anak kecil.
Daffa menghentikan Vay supaya tidak loncat-loncat lagi. Vay yang dihentikan langsung menatap mata Daffa yang menatapnya dengan tajam.
"Oke, kamu pulang." putus Daffa.
"Yes." Vay yang mau loncat-loncat lagi tidak jadi gara-gara Daffa langsung mengangkat dirinya dan mendudukkannya diatas brankar.
"Jangan loncat, nanti keseleo lagi." ujar Daffa langsung dibalas cengengesan oleh Vay.
"Bunda beres-beres dulu kalau gitu." baru saja Delia mau membalikkan badannya tapi Daffa sudah menahan lengannya.
"Gak usah, nanti ada maid yang kesini."
"Kasihan maidnya bolak-balik."
"Rugi kita bayar kalau mereka gak kerja." ucap Zeev sambil menarik pelan tangan Luna supaya duduk disofa.
Daffa mengangguk setuju, dan Delia hanya bisa diam saja kalau ayah dan anak itu sudah seperti itu.
Flashback end
"Kamu ikut ayah sama bunda atau abang sama Luna?" tanya Delia kepada Vay.
"Sama ab-"
"Gak! Abang mau nganter Luna ke sekolah sekalian abang mau ke markas." tolak Zeev.
Sore hari ini Luna ada belajar kelompok bareng lagi, kebetulan Ozzy dan Ocha juga lagi ada disekolah karena mereka ada ekstra. Jadi Luna ada teman saat dirinya nanti menunggu jemputan.
"Ish!"
"Yaudah kamu sama bunda aja. Ayo."
Vay mengangguk dan berjalan diantara Daffa dan Delia, Vay juga memegang kedua tangan Daffa dan Delia. Benar-benar anak bungsu.
Luna yang melihat itu hanya bisa tersenyum pahit. Ingin sekali dia merasakan rasa hangat dari tangan ayahnya dan mamanya.
Zeev menoleh kearah Luna yang daritadi tidak keluar suaranya. "Hey! Lagi mikirin apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeev
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [ON GOING] [SQUEL DAFFA'S! Bisa di baca secara terpisah!] Leander Zeev Gavriel, biasa dipanggil Zeev. Memiliki sifat yang sangat dingin, kejam, dan angkuh itu membuat orang-orang pada takut dengannya, tidak jauh...