08. GAVRIEL'S FAMILY

20.3K 1.1K 27
                                    

Aku tau kalian bisa menghargai karya orang lain :)
~ Happy Reading ~

08. GAVRIEL'S FAMILY.

Zeev yang baru saja masuk kedalam mension langsung melihat Delia yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton tv. Zeev menghampiri Delia dan mendudukkan dirinya di sebelahnya Delia. Delia yang menyadari keberadaan Zeev pun menoleh.

"Zeev. Besok bawa Luna kesini lagi, ya?" Zeev menatap Delia sebentar setelah itu mengangguk mengerti.

"Vay gak setuju." Delia dan Zeev pun menoleh bareng menatap Vay yang berdiri disebelah tangga.

"Vay." panggil Zeev.

Vay yang dipanggil langsung berlari keatas tanpa memperdulikan panggilan Zeev yang terus menerus.

Brak!

Zeev memejamkan matanya, kemudian menatap Delia yang khawatir tentang keadaan Vay. Zeev mengusap tangan Delia supaya tidak terlalu khawatir.

"Abang samperin Vay dulu." pamit Zeev yang dijawab anggukan oleh Delia. Zeev berdiri dan berjalan menuju lantai atas yang terdapat kamarnya dan juga Vay.

Ckel.

Posisi Vay sama seperti yang tadi siang saat Zeev menghampirinya yaitu tengkurap dan menyembunyikan wajahnya di bantal.

"Vay! Duduk! Abang mau bicara!" ucap Zeev tidak mau bantahan.

"Cepet!" Vay langsung mendudukan dirinya dan menghadap ke Zeev.

"Gue tau kalau lo gak nyangka kalau wanita yang gue rusak itu Luna, kan?" Vay langsung terdiam mendengar itu.

"Lo tau apa yang Luna khawatirkan tadi saat gue anter dia?"

"Itu lo! Lo, Vay. Bahkan dia gak makan gara-gara saking khawatirnya sama lo. Sekarang gue tanya. Apa maksud lo tadi bilang Luna 'murahan'?" lanjut Zeev.

Vay juga tidak mengerti dengan mood dirinya, dirinya tadi langsung spontan mengatakan 'murahan' kepada Luna. Walaupun tadi itu terdengar tidak spontan bagi yang mendengarnya. Vay hanya terkejut bahwa Luna adalah wanita yang dirusak oleh abangnya. Bagi seorang adik ini adalah hal yang paling menyakitkan, dan bagi Vay ini juga terlalu cepat.

"Terus, kenapa lo gak pingin gue tanggung jawab sama Luna? Apa alasannya?" tanya Zeev.

"Apa lo simpulin, kalau gue nikah sama Luna gue gak sayang sama lo lagi?" sambung Zeev.

"Ya! Gue memang mikir kayak gitu. Gue takut kalau lo bakal jauh sama gue. Gue takut lo gak bakal sayang lagi sama gue. Gue selalu mikirin ini semenjak gue lihat video itu. Dan gue gak ada niatan buat ngatain kak Luna 'murahan'. Gue kecewa sama kalian berdua! Hiks." tutur Vay mengutarakan apa isi hatinya.

"Dan gue gak mau kak Luna terlibat sama Tiger mafia." lanjut Vay.

Zeev mengangguk dan tersenyum tipis mendengar kekhawatiran Vay.

"Walaupun kayak gitu, gue tetep gak setuju."

"Gue gak butuh pendapat lo." ucap Zeev langsung meninggalkan kamar Vay.

ZeevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang