~ Happy Reading ~
20. CEWEK BAR-BAR.
"Kak, lo gak di apa-apain kan sama kak Zeev?" tanya Vay kepada Luna yang duduk didepannya.
"Gak kok." jawab Luna sambil mengaduk kuah bakso supaya tercampur dengan saos yang tadi dia kasih.
"Huft, syukurlah." lega Vay.
"Gue denger-denger ada murid baru lagi."
"Kalau gosip lo nomer satu, ya." celetuk Ozzy kepada Ocha.
"Pastilah, orang tadi gue denger dari kelas tetangga." ucap Ocha dengan bangganya.
"Gitu aja bangga." celetuk Devi duduk disebelah Luna.
"Udah pesen makanan?" tanya Luna.
"Udah kok, kak." Luna pun mengangguk dan melanjutkan makannya.
Baru saja Luna mau berbicara tiba-tiba ada air dingin yang jatuh dari atas kepalanya. Luna langsung membeku saat air itu menyiram dirinya.
Vay, Ozzy, dan Ocha yang duduk didepan Luna langsung mendongak untuk menatap siapa yang menumpahkan air ke Luna.
"Ups, sorry. Gue gak sengaja."
"Nenek lampir!" geram Ocha.
Yang menumpahkan minuman itu adalah Citra, lebih sering disebut 'nenek lampir' oleh Ocha.
Vaya yang tadinya mau membentak Citra karena sudah menyiram Luna pun terhenti karena ada seseorang yang menyiram Citra dengan air seember. Dan air yang digunakan itu adalah air yang dikeluarkan AC.
"Anj-"
"Ups, sowrry. Gue gak sengaja." kata wanita itu dengan mengikuti gaya bicara Citra yang tadi.
"Lo!" tunjuk Citra.
"Kenapa, tante?"
"Tante?!"
"Iya, tante."
"Make up tebel, baju ketat, rok pendek. Kayaknya lo udah siap jadi pelacur di club. Cocok. Pakek banget!"
Semua yang ada di kantin langsung menahan tawa mereka mendengar pengamatan yang diucapkan oleh wanita yang mereka belum kenal.
"Lo!" tunjuk Citra lagi.
"Wow, serem banget gue ditunjuk-tunjuk." merinding wanita tersebut sambil mengusap-usap tangannya, berekting merinding seperti di film-film.
Detik berikutnya raut wajah wanita itu langsung berubah menjadi serius. Wanita itu menggeser sedikit mangkok Luna dan kemudian wanita itu mendudukan dirinya diatas meja depan Luna, bahkan waanita itu duduk bersila diatas meja sampai-sampai lutut wanita itu tepat di depan wajah Luna.
"Lebih baik lo ganti baju lo, udah ngejiplak. Persis tante-tante penggoda suami tetangga."
"Kalau lo mau balas dendam temui gue di kelas XI IPS 3, Naomi. Sekedar info, kalau gue murid baru yang kalian bicarain daritadi." lanjut Naomi sambil melirik Ocha.
"Sana pergi! Muak gue lihat wajah lo yang kayak tante-tante." usir Naomi dengan bertingkah seperti ingin muntah.
Citra menghentakkan kakinya dan pergi bersama antek-anteknya yang ada dibelakangnya.
Naomi turun dari atas meja dan langsung menatap Luna yang menunduk. Naomi mengangkat dagu Luna supaya mendongak menatap dirinya. "Kalau lo di bully jangan nunduk, lemah kelihatannya. Jangan takut sama orang kayak tadi, disentil dikit aja udah K.O."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeev
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [ON GOING] [SQUEL DAFFA'S! Bisa di baca secara terpisah!] Leander Zeev Gavriel, biasa dipanggil Zeev. Memiliki sifat yang sangat dingin, kejam, dan angkuh itu membuat orang-orang pada takut dengannya, tidak jauh...