~ Happy Reading ~
15. PENGAKUAN.
Selama satu minggu yang lalu ini Luna sama sekali tidak melihat wajah Amel, walaupun Amel sekolah di sekolah yang sama dengan dirinya.
Dipagi hari ini Zeev dan Luna berangkat sekolah bareng dengan menggunakan mobil Zeev yang jarang dia pakai. Sesuai keputusannya kemarin.
Dan tadi pagi juga, Zeev memarahi Luna untuk tidak membawa buku banyak-banyak, supaya tidak kecapean saat membawanya. Dengan terpaksa Luna pun menyetujuinya. Sikap Zeev tadi pagi dan tadi malam sangat-sangatlah berbeda. Kalau terhidung dengan persentase, hanya 60% berbeda.
Zeev memberhentikan mobilnya didepan halte untuk menurunkan Luna disana, seperti biasanya. Luna turun dan langsung berjalan menuju sekolah, sedangkan Zeev melambatkan laju mobilnya untuk mengikuti Luna dari belakang. Melihat Luna sudah berjalan dengan Ozzy, Zeev langsung sedikit melajukan mobilnya menuju parkiran.
Zeev keluar dari mobil dan diparkiran sudah ada Joshua dengan Marvel dan Marcel. Zeev duduk dikursi sebelah Marcel, mereka semua pada diam bahkan tidak ada yang namanya sapa menyapa satu sama yang lain. Begitulah kalau keempat es kutup dipertemukan.
Brum.
Brum.Enam motor yang tidak asing bagi Zeev itu pun memarkirkannya disebelah motor Joshua, Marvel, dan Marcel.
Mereka berenam yang baru saja datang itu membuka helmnya dan menampilkan wajah tampan mereka yang sedari tadi tertutup.
"Tumben es kutup dateng pagi, mimpi apa kalian?"
Yang dipanggil es kutup itu oleh Edgar hanya memutarkan bola mata mereka dengan malas. Ya, yang baru saja datang itu adalah Geo, Edgar, Vano, Freeza, Mars, dan Andre.
Mars dan Andre memutuskan untuk pindah ke Indonesia karena mereka bosan belajar di Amerika. Jadi mereka memutuskan untuk pindah ke Indonesia. Sebenarnya keinginan untuk pindah itu udah dari lima bulan yang lalu, tetapi Angga selaku ayah mereka tidak mengijinkan mereka, dan akhirnya setelah rayuan maut dari Andre pun Angga langsung menyetujui untuk mereka pindah.
"Kapan mulai lo masuk sekolah?" tanya Joshua kepada Andre dan Mars.
"Sekarang lah." jawab Andre sedikit ngegas.
"Gak usah ngegas lah, bambang." kata Vano menyodor kepala Andre.
"Bolos yok." ajak Andre.
"Baru masuk sekolah udah bolos aja." ucap Mars memarahi sang adik.
"Gapapa, bang. Udah bolos aja." ucap Andre tanpa beban.
Mars menghela nafas pelan, setelah itu dia langsung menarik kerah belakang Andre supaya mengikuti dirinya.
"Bang! Apa-apaan sih lo?! Gue mau bolos!" rengek Andre sambil memberontak saat berjalan menuju kelas.
"Gak ada bolos-bolosan." kata Mars yang terus menarik Andre.
Banyak murid yang berjalan di koridor melihat kakak beradik itu. Kaum hawa yang melihat mereka pun sampai gemas melihat tingkah kakak beradik itu.
Andre yang tidak sengaja melihat Luna mau melewati dirinya pun langsung menahan tangan Luna. Zeev yang daritadi mengikuti Mars dan Andre pun terheran saat Andre menahan Luna.
"Kakak ipar, tolongin gue." ucap Andre membuat Luna bingung. Semua murid yang ada disekitar mereka terkejut saat Andre memanggil Luna 'kakak ipar'.
"Bukannya kamu Andre, anaknya papa Angga?"
"Iya. Gue Andre, anaknya papa Angga."
"Tolongin gue." lanjut Andre meminta tolong sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeev
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [ON GOING] [SQUEL DAFFA'S! Bisa di baca secara terpisah!] Leander Zeev Gavriel, biasa dipanggil Zeev. Memiliki sifat yang sangat dingin, kejam, dan angkuh itu membuat orang-orang pada takut dengannya, tidak jauh...