17. PELUKAN

18.8K 1K 45
                                    

~ Happy Reading ~

17. PELUKAN.

Cetlak.

"Sakit, bang!" ringis Vay saat Zeev menyentil dahi mulus Vay.

"Makannya habis pulang diam dirumah, jangan keluyuran." kata Zeev dengan nada datarnya.

"Kok gue yang disalahin daritadi sih?" gerutu Vay tidak terima saat dirinya yang terus disalahkan.

"Terus siapa yang salah maymunah?" tanya Andre.

Bahkan Zeev dkk dan Devi langsung kesana saat Geo mengabarkan kalau Vay kecelakaan.

"Salah pohonnya lah, siapa suruh diam disana."

"Terus lo suruh pohonnya jalan gitu? Gila lo?" celetuk Devi.

"Yaiyalah." jawab Vay.

Ckel.

Pertengkaran mereka berhenti saat melihat Delia masuk dengan raut wajah khawatir dan diikuti Daffa dibelakang Delia.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan?" tanya Delia menangkup pundak Vay.

"Vay gak kenapa-kenapa kok, bun. Jangan khawatir." ucap Vay menenagkan Delia.

"Mulai besok motor kamu ayah sita." ucap Daffa datar.

"Ayah gak mau denger rengekan kamu Vay!" lanjut Daffa.

"Jangan ayah. Kalau Vay sekolah gimana?"

"Kan bisa dianter sama bodygruard atau gak  bareng sama Devi bisa." ucap Devi yang berdiri disebelah Joshua.

"Bunda." melas Vay.

"Vay. Bunda setuju sama perkataan ayah. Jadi jangan bantah, ya?" ucap Delia lembut.

Vay cemberut dan menatap Luna untuk meminta pertolongan. Zeev yang menyadari tatapan Luna pun menggeser dirinya menjadi didepan Luna sehingga tatapan Vay langsung menatap Zeev.

"Ngapain lo lihat-lihat?" kata Zeev menatap tajam Vay.

"Apaan, sih? Orang gue mau lihat kak Luna, lo aja yang geser jadi didepannya." ucap Vay kesal.

"Yaudah, kalian pulang aja dulu, istirahat." suruh Delia kepada Zeev dkk, Luna, dan Devi.

"Vay mau kak Luna disini." kata Vay menatap Luna.

"Kalau dia disini nanti yang ada dia kecapean gara-gara nurutin lo terus." ucap Zeev tidak setuju.

"Ish!"

"Bener kata abang. Kamu disini sama bunda aja ya?"

"Tapi bunda bobok disini." ucap Vay sambil menepuk-nepuk sisi brankar yang kosong.

"Baiklah princess." ucap Delia mengusap rambut Vay dengan pelan.

"Kita pamit dulu bun, yah." pamit Mars mewakilkan semuanya, mereka semua pun bersaliman satu-satu dengan Daffa dan Delia.

Satu per satu keluar dari ruangannya Vay dan mereka berjalan menuju basement rumah sakit untuk mengambil mobil mereka.

"Udah makan?" tanya Zeev saat dia dan Luna sudah berada di mobil.

"Belum." jawab Luna sambil memakai seat belt.

Zeev yang melihat Luna kesusahan pun langsung membatunya memakaikan seat belt.

"Mau makan apa?" tanya Zeev selesai memakaikan Luna seat belt.

"Ayam bakar." jawab Luna.

Zeev pun mengangguk dan melajukan mobilnya menuju restoran yang menjual ayam bakar.

ZeevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang