SPESIAL CUT (33)

9.2K 639 63
                                    

~ Happy Reading  ~

SPESIAL CUT (33).

"Aw! Aduh!"
"Sayang! Berhenti!"
"Aw!"

"Kan udah Delia bilang, jangan pakai kekerasan! Kok malah dilakukan sih!" kesal Delia sambil mencubit-cubit badan Daffa.

"Ya, kan dia harus di tes dul-"

"Tesnya kan bisa gak pakai kekerasan! Kalau orang tuanya marah gimana?"

"Yaudah. Kalau marah, ya tinggal marah." jawab Daffa yang terlalu santai.

"Ish! Pokoknya sekarang kakak bobok di luar kamar!"

"Eh." panik Daffa.

Delia langsung berjalan cepat menuju kamarnya dengan Daffa, dan menutup pintunya dengan cepat.

Hampir saja Daffa meraih genggaman pintu tapi Daffa kalah cepat dengan Delia yang sudah menutup pintunya.

"Sayang."
"Cantik. Buka pintunya!"

Daffa mengetuk-ketuk kamar pintu namun Delia yang berada didalam kamar tidak merespon.

"Sayang." panggil Daffa namun hening yang menjawab panggilan Daffa.

Daffa menghela nafas pelan dan terpaksa tidur di ruang kerja karena Delia tidak mengizinkan dirinya tidur di kamar. Bisa saja Daffa menggunakan kamar Zeev yang sudah tidak terpakai karena Zeev sudah tinggal di apartemen bersama sang istri, namun dirinya  mau sekalian mengerjakan kerjaan kantor yang belum sempat ia kerjakan. Ya, kerja adalah hal yang Daffa sukai setelah Delia.

****

Zeev hanya diam saja saat Luna mengobati luka-luka yang ada diwajahnya dan badannya.

"Gak sakit?" tanya Luna sambil memberi salep di luka-luka Zeev.

"Sakit, kalau dicium baru gak sakit." ucap Zeev merayu Luna.

"Ish, apaan sih." balas Luna sambil memukul lengan Zeev.

"Beneran."

Luna mengabaikan perkataan Zeev dan melanjutkan kegiatan yang mengobati Zeev.

"Ada lagi luka?" tanya Luna.

"Gak ada." jawab Zeev sambil mengusap-usap kepala Luna.

Luna pun membersihkan kapas bekas yang tadi ia pakai dan membuangnya, Luna juga membereskan obat-obatan yang tadi ia keluarkan dan kini memasukannya kembali.

Cup!

"Cepet sembuh." ucap Luna setelah mengecup salah satu luka yang ada di pipi Zeev.

Luna langsung kebur begitu saja dari dalam kamar supaya Zeev tidak melihat wajahnya yang memerah.

Zeev yang mendapatkan tindakan itu masih terdiam dan beberapa saat tersadar dan menghampiri Luna yang sudah kabur dari kamar.

"Akh, kakak ngagetin tau gak?!" kesal Luna saat Zeev memeluknya dari belakang.

"Bikin baby, yuk." ajak Zeev mencium tengkuk Luna.

ZeevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang