32. CAKE

8.9K 645 131
                                    

~ Happy Reading ~

32. CAKE.

Hari ini adalah hari yang paling bahagia bagi Luna, karena paket dua puluh juta yang dibeliin Andre telah datang.

Luna langsung unboxing paket yang super besar itu dengan perasaan happy nya. Bahkan dia mengacuhkan Zeev yang dari tadi minta untuk dipijat bahunya yang pegal gara-gara duduk seharian sambil memeriksa berkas-berkas yang diberi Daffa.

"Cantik."

"Entar, kak!" jawab Luna yang masih membuka kardus paketnya.

"Taruh paketnya dulu atau kakak buang paketnya." ancam Zeev dengan menatap kardus paket Luna dengan datar.

"Ish iya-iya." Luna langsung menaruh kardus paket itu di walk in closet.

Selesai menaruh paketnya, Luna langsung menghampiri Zeev yang masih dengan tatapan datarnya. Seketika dalam hati Luna ada rasa bersalah kepada Zeev sebab sudah tidak nurut perkataan Zeev.

"Kakak. Jangan marah, ya?" rayu Luna bergelayut manja di lengan Zeev.

"Hm."

"Maaf, ya?"

Zeev memiringkan badannya menghadap Luna dan mengusak-usak rambut Luna. "Lain kali jangan diulangin lagi, ya?"

Luna menganggu dengan semangat dan tersenyum lebar. Zeev yang melihat itu langsung mendekatkan dirinya ke Luna.

Cup!

Satu kecupan manis dari Zeev itu tepat menempel di pipi Luna. Wajah Luna yang tadi berseri-seri langsung terganti dengan wajah terkejut.

"Ih, kakak ini." gerutu Luna memalingkan wajahnya karena wajah Zeev sangat dekat dengannya.

Zeev memegang dagu Luna dan menggerakkannya untuk menghadap dirinya. Cup!

Zeev melumat pelan bibir Luna, sedangkan Luna mendorong dada Zeev namun tenaganya tidak sebanding dengan Zeev.

"Ehmm." erang Luna.

Luna memukul-mukul dada Zeev untuk menyudahi ciuman mereka karena kini Luna sudah kehabisan nafasnya.

Zeev yang mengerti pukulan Luna pun langsung melepas dan menyaksikan Luna yang kini meraup udara dengan rakusnya.

"Kakak ini!" protes Luna sambil mengelap sekitar bibirnya yang basah gara-gara Zeev.

Sedangkan sang pelaku hanya terkekeh melihat Lunu yang kini marah kepadanya. Zeev langsung mengangkat Luna supaya duduk dipanggukannya.

"Kok kamu enteng banget sih?" tanya Zeev kepada Luna yang masih marah kepadanya.

"Gtw." singkat, jelas, dan padat.

Cup!

"Jangan marah." bujuk Zeev.

Baru saja Zeev mau mencium pipi sebelah kanan tapi tangan Luna sudah menghentikannya, alhasil Zeev mencium tangan Luna. Luna langsung terkekeh melihat wajah Zeev yang langsung datar.

ZeevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang