Aku tau kalian bisa menghargai karya orang lain :)
~ Happy Reading ~
09. BANDUNG PUNYA CERITA.
Kota Bandung memanglah sangat indah, itu membuat banyak orang berdatangan kesana untuk melihat salah satu keindahan yang ada disana. Tapi bagi Luna, Bandung adalah bagian hidupnya yang menyakitkan. Kini Luna akan memantapkan hatinya untuk menuju kesana.
Daffa, Delia, Zeev, dan Luna sudah berada dimobil mereka masing-masing. Daffa dengan Delia. Zeev dengan Luna. Padahal Delia menyuruhnya untuk mengendarai satu mobil saja, tapi Daffa menolaknya mentah-mentah. Karna kalau membawa satu mobil Daffa tidak bisa bermesraan dengan Delia, dan itu bakal membuat suasana mobil sangatlah canggung.
Selesai makan mereka langsung berangkat menuju Bandung, lebih tepatnya ke rumah Luna. Kalau tentang Vay, Vay dari kemarin tidak pulang ke mension karna dia mengetahui Luna ada dirumah jadi Vay memutuskan untuk menginap di mensionnya Opa Andrean dan Oma Tasya, orang tua Daffa.
Saat mobil Daffa dan Zeev lewat banyak orang yang terkagum-kagum dengan mobil yang mereka lihat. Karna kini mobil yang tengah Daffa dan Zeev pakai adalah mobil sport yang baru saja keluar satu minggu kemarin. Daffa dan Zeev mempunyai hobi yang sama yaitu, mengoleksi mobil-mobil sport. Sampai-sampai garasi yang ada di mension itu di perluas karna koleksi mobil Daffa dan Zeev yang semakin bertambah.
"Kalau ngantuk tidur aja." ucap Daffa dengan nada datarnya.
Luna mengangguk pelan setelah itu melihat luar jendela, Luna sangat menikmati pemandangan yang sedang mereka lewati. Lama kelamaan rasa kantuk mulai menyerang diri Luna sampai akhirnya Luna menyerah dan memejamkan matanya. Zeev yang melihat Luna tertidur pun mengambil hoodie nya yang selalu ada di mobilnya, Zeev mulai menyelimuti tubuh Luna dengan hoodie nya setelah itu dia mulai fokus kedepan.
Zeev menyerit bingung ketika melihat mobil Daffa yang berbelok ke alfamart. Zeev ikut keluar mobil saat Daffa dan Delia keluar mobil.
"Ada apa?" tanya Zeev menghampiri Daffa dan Delia.
"Bunda mau beli snack dulu." ucap Delia.
"Luna tidur?" tanya Delia saat tidak melihat Luna keluar mobil.
"Iya." jawab Zeev.
"Yaudah kamu didalam mobil aja, nanti bunda anter snack ke mobil kamu."
Zeev hanya menurut dan masuk kedalam mobil. Sambil menunggu Delia membeli snack, Zeev memainkan handphonenya. Zeev menoleh kearah Luna saat Luna mrnggeliat tidak nyaman dengan posisinya, Zeev dengan sigap mengubah posisi Luna supaya lebih nyaman. Tak lama kemudian Delia mengetuk kaca mobil Zeev, dengan cepat Zeev langsung menurunkan kaca mobilnya.
"Ini snack buat Luna." ucap Delia.
"Makasih bun." ucap Zeev yang dibalas senyuman yang sangat manis oleh Delia.
Delia kembali ke mobil yang sudah ditunggu oleh Dafffa, setelah itu mereka langsung melanjutkan perjalanannya menuju Bandung. Jalanan lumayan macet saat mereka memasuki wilayah kota Bandung, dan Luna pun membuka matanya saat waktu tidirnya sangat cukup.
"Egh, belum sampai?" tanya Luna yang masih setengah sadar.
"Belum, kenapa?"
"Mual." jawab Luna mengusap perutnya.
Zeev mengambil snack yang tadi Delia beli untuk Luna yang ada dibelakang, Zeev langsung memberinya ke Luna. "Makan, biar gak mual."
Luna mengambil snack dan muali memakan salah satu snack supaya menahan rasa mualnya. Daffa dan Zeev membelokkan mobilnya memasuki rumah minimalis milik Daffa yang berada di tengah kota Bandung. Luna tidak berani membuka suara untuk menanyakan rumah siapa yang kini mereka hampiri ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeev
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [ON GOING] [SQUEL DAFFA'S! Bisa di baca secara terpisah!] Leander Zeev Gavriel, biasa dipanggil Zeev. Memiliki sifat yang sangat dingin, kejam, dan angkuh itu membuat orang-orang pada takut dengannya, tidak jauh...