~ Happy Reading ~
12. HARI BURUK LUNA.
Sesuai perkataan Zeev kepada Joshua kemarin. Hari ini Zeev akan menitipkan Luna di mension bersama Delia, karna dirinya harus latihan disebuah pulau pribadi milik Daffa.
Pagi ini Zeev bangun terlebih dahulu daripada Luna. Zeev membuka matanya dan objek yang pertama dia lihat adalah Luna yang masih tertidur pulas dalam dekapannya. Dengan perlahan Zeev mengangkat kepala Luna untuk melepas tangannya dari bawah kepala Luna. Zeev menatap wajah Luna yang masih tertidur, entah kerasukan apa tiba-tiba Zeev mengusap lembut perut Luna dan setelah itu mencium dahi Luna. Setelah itu Zeev beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi, untuk membersihkan badannya.
Luna menggeliat pelan saat dirinya terpapar sedikit oleh sinar matahari yang masuk melalui celah-celah korden. Luna membuka matanya dan menatap sekeliling kamar, Luna mengerut bingung saat tidak menemukan Zeev. Luna mendudukan dirinya terlebih dahulu untuk meredahkan rasa pusingnya, Luna memiliki darah rendah jadi ini biasa sia rasakan saat bangun tidur.
Ckel.
Zeev keluar kamar mandi dengan pakaian yang dari atas sampai bawah serba hitam. Luna menatap Zeev bingung karna pakaian yang Zeev pakai.
"Kakak gak sekolah?" tanya Luna.
"Gak. Nanti pulang dijemput bunda, jangan kemana-mana." ucap Zeev membuka lemari, mencari kaos kakinya yang berwarna hitam.
Luna beranjak dari kasur dan mendekati Zeev. "Cari apa?" tanya Luna.
"Kaos kaki." jawab Zeev.
Luna membuka lemari sebelah dari lemari yang Zeev buka. Tak lama kemudian Luna menutup lemari dan memberikan Zeev kaos kaki yang dia cari. Zeev mengambil kaos kaki yang Luna kasih dan langsung memakainya, sedangkan Luna berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Zeev dan Luna sudah siap, dan tadi Zeev juga menyuruh Luna untuk menyiapkan beberapa baju ganti untuk dirinya dan juga Luna. Karena Zeev berencana untuk pergi latihan selama lima hari, otomatis Luna akan tinggal di mension selama lima hari juga.
"Kakak mau kemana selama lima hari?" tanya Luna menatap Zeev yang sedang menyetir.
"Latihan." jawab Zeev singkat, tidak ingin menjelaskan lebih detail. Luna mengangguk saja, walaupun dirinya tidak mengerti latihan apa yang Zeev maksud. Zeev memberhentikan mobilnya didepan halte dekat sekolah, dan menatap Luna yang ada disampingnya.
"Inget, jangan deket sama cowok lain! Nanti kamu dijemput sama bunda, jangan sama yang lain!" kata Zeev mengingatkan Luna lagi.
"Iya, Luna inget."
"Kalau gitu Luna sekolah dulu." sambung Luna yang hanya diangguki oleh Zeev.
Luna keluar mobil dan langsung berjalan menuju sekolahnya. Tanpa tidak sengaja tatapan Luna bertemu dengan Vay yang sudah lama tidak terlihat. Baru saja mau menyapa tetapi Vay langsung melangkah begitu saja. Luna terdiam sebentar setelah itu tersenyum pahit melihat tingkah Vay yang semakin menjauhinya.
Luna melanjutkan jalannya menuju kelasnya sambil bersenandung pelan supaya melupakan kejadian pahit yang baru saja dia alami. Sakit batin seperti kejadian tadi sudah Luna rasakan selama hidupnya, jadi batin Luna sudah sekuat baja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeev
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [ON GOING] [SQUEL DAFFA'S! Bisa di baca secara terpisah!] Leander Zeev Gavriel, biasa dipanggil Zeev. Memiliki sifat yang sangat dingin, kejam, dan angkuh itu membuat orang-orang pada takut dengannya, tidak jauh...