26. Son of Lorgan

7 3 0
                                    

Debu bercampur salju berterbangan.
Suyin menendang wajah Cedro hingga pria itu terpental satu meter, serangan bertubi dilancarkan namun tak ada tanda-tanda kematian di wajah Cedro, justru ia menyeringai tajam dengan wajah dipenuhi darah.

"Hanya ini? Membosankan." Cedro bangkit, desiran angin menjadi bisikan menuntut kematian salah seorang atau mungkin keduanya.
Baju Cedro terkoyak, kulitnya kini berubah menjadi sehitam tinta dengan iris semerah darah. Aura kegelapan memekat.

Suyin mundur beberapa langkah, ini sudah di luar kendalinya. Cedro sosok asli di balik prajurit Ignis James Smith adalah keturunan murni kegelapan. Sesuatu yang menjadi musuh besar dari kedua daratan, Yu dan Ignis.

Pedang Suyin terlempar dari genggaman, gerakan Cedro berkali-kali lipat lebih cepat dari sebelummya. Wanita itu tersudutkan dengan luka menganga di pergelangan tangan.

Cedro melebarkan seringainya. "Jangan mencoba memulihkan kekuatanmu, Nona. Itu sia-sia, cukup tunggu ajalmu."

Itu bukanlah sekedar ucapan. Suyin memang tak mampu memulihkan kekuatannya, sihir hitam Cedro menahannya.

"Seharusnya aku tidak menolongmu hari itu." Bola api sebesar kepalan tangan menghantam wajah Cedro. Teriakan begitu memakkan, bau hangus tercium. "Tidak ... tidak ... Tuan, ampuni aku...."
Ia menunduk takut sambil mencoba memadamkan api di wajahnya. Tetapi, nihil.

Suyin memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri. Ia tak tahu apa yang tengah menimpa pria tersebut, tetapi terlihat jelas Cedro seperti orang menahan kesakitan teramat sangat. Dalam langkah tertatih, sedikit demi sedikit kekuatannya pulih. Suyin berteleportasi setelah merasakan keberadaan Yuan, walau samar ia harus segera menemukan sang adik.

 Suyin berteleportasi setelah merasakan keberadaan Yuan, walau samar ia harus segera menemukan sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejuk khas pengunungan dengan salju tipis menutupi dedaunan. Bunyi air berjatuhan memecahkan keheningan yang dirasa sangat tentram. Tak sedikitpun kekuatan jahat yang Suyin rasakan.

"Suyin...." Suara dalam juga lembut menggema seperti memantul di setiap pepohonan di dekatnya. "Aku merindukanmu."

"Lucius, ini sungguh kau?" Ia yakin, pendengarannya masih bisa dikatakan baik-baik saja setelah pertarungan tadi. "Lucius, apa itu kau?"

Matanya berkaca-kaca, ia abaikan tangannya yang berdenyut hebat. Sosok yang begitu ia rindukan muncul di balik rimbunnya pepohonan kecil di kiri jalan.

Hembusan angin menyejukkan menerpa Lucius, menyibak separuh wajahnya yang ditutupi rambut seputih salju. Senyum manis merekah, ia berjalan mendekati Suyin yang tertegun.

"Apa kau sungguh Nona muda Li yang kukenal? Berantakan sekali." Lucius menyentuh tangan Suyin yang terluka, dan dalam hitungan detik luka itu menutup serta hilang tanpa bekas. "Yuan baik-baik saja, tetapi tidak denganku."

Suyin menatap Lucius dari ujung kaki hingga kepala. Tetapi ia tak menemukan luka sedikitpun, Lucius terlihat sehat ditambah seulas senyuman sehangat mentari.

IgnisYu: Jade Of Fire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang