Selamat membaca! ❤
Semoga suka!!
-
-
-
-
-
Jaehyun mengerjapkan matanya beberapa kali saat handphone miliknya berbunyi. Saat kelopak matanya sudah terbuka, ia tersenyum senang saat pemandangan pertama yang ia lihat saat bangun tidur adalah wajah manis milik Taeyong.Karena panggilan telepon yang tidak kunjung berhenti akhirnya Jaehyun mengambil handphone nya yang berada diatas nakas lalu menjawab panggilan tersebut.
"Jaehyun? " Panggil seseorang disebrang sana saat panggilannya terhubung dengan Jaehyun
"Ya eomma? " Jawab Jaehyun masih sibuk memandangi wajah Taeyong. Sungguh Taeyong yang sedang terlelap jauh lebih cantik dan indah daripada Taeyong yang binal seperti semalam, ya walaupun Jaehyun juga menikmatinya.
"Nanti kau tidak usah mengatar Mark ya? Biar eomma yang mengantar dan menjeputnya, kemaren Eomma dan Appa sudah berjanji akan mengajak anakmu berjalan - jalan ke taman. "
Mendengar penuturan sang Eomma membuat Jaehyun tersenyum senang, ia jadi bisa bermalas-malasan seharian ini.
Terlebih ada makhluk manis dihadapannya, yang mungkin juga akan menemaninya disini.
"Ya Eomma bersenang-senang lah. Sampai bertemu nanti. " Ujar Jaehyun lalu mematikan teleponnya.
Bertepatan saat telepon mati, Taeyong membuka perlahan matanya, "eungh Jaehyun? "
"Ya, ada apa hm? Mengapa bangun, " Tanya Jaehyun menarik Taeyong kembali kedalam pelukannya. Mengecupi puncak kepala Taeyong dengan gemas.
"Jam berapa Jae? " Tanya Taeyong karena hari ini dia harus bekerja. Tidak mungkin kan dia meninggalkan pekerjaannya yang tidak seberapa itu.
"Setengah 8 Tae, memang kena -, "
"APA? YA AMPUN JAEHYUN AKU TERLAMBAT BEKERJA! KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKANKU DARI TADI HAH!, " panik taeyong dengan cepat bangun dari tidurnya, Namun saat hendak melangkah tiba - tiba ia jatuh terduduk karena lemas pada kakinya dan juga sakit pada bagian bawahnya.
"YA! JAEHYUN SIALAN. KAU APAKAN LUBANGKU HAH! MENGAPA SAKIT SEKALI!" geram Taeyong pada Jaehyun. Sedangkan Jaehyun hanya meringis mendengar teriakan serta umpatan Taeyong kepada dirinya.
Sumpah demi apapun Jaehyun lebih memilih mendengar teriakan cempreng milik anaknya dari pada umpatan milik Taeyong.
Memangnya Jaehyun melakukannya sendiri? Padahalkan yang menggoda dirinya dan memaksa untuk terus melanjutkannya Taeyong, mengapa dirinya yang jadi disalahkan?.
Tak mau Taeyong terus mengumpat, akhirnya Jaehyun mengalah berjalan menghampiri Taeyong lalu mendudukannya diatas kasur.
"Kau ini, apa kau tidak ingat jika keperawananmu baru saja ku ambil? Kenapa agresif sekali hm? " Tanya Jaehyun yang mendapat tatapan tajam dari Taeyong.
"Ya aku masih punya batang kalau kau lupa, " Balasnya dengan bibir yang mencebik lucu.
"Iya tidak. Lagian kau mau kemana? Kenapa buru - buru? " Tanya Jaehyun mengingatkan Taeyong tujuannya untuk segara mandi dan berangkat mengajar disekolahnya.
"Ah Jaehyun bagaimana ini? Aku terlambat bekerja, " Rengek Taeyong.
Jaehyun yang gemas mencubit kedua pipi Taeyong, "ambil cuti sayang, kenapa dipermasalahkan? "
"Tapi Jae - "
"Aku tau, lubangmu pasti masih sakit. Besok saja ya? " Bujuk Jaehyun yang akhirnya mendapat anggukan dari Taeyong.
Memang benar lubangnya sangat sakit, apalagi saat ia mencoba untuk berdiri. Apa boleh buat jadilah Taeyong menuruti apa mau Jaehyun.
Mungkin ia bisa ambil libur satu atau dua hati mengingat dirinya adalah guru teladan dan tak pernah melewatkan absen untuk mengajar, mungkin tidak apa kalau tidak berangkat pikir Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [ JAEYONG ]
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Daddy apakah Taeyong ssaem akan menjadi Mommy Malk? " Tanya bocah berumur 4 tahun. "Kau mau jika Taeyong ssaem jadi Mommymu? " Balas sang ayah, membuat bocah berumur 4 tahun itu mengangguk bersemangat. "Baiklah! Besok...