Taeyong dan juga Jaehyun baru saja sampai di halaman rumah mereka. Keduanya turun dari mobil, lalu berjalan ke arah pintu belakang. Jaehyun melepaskan seatbelt yang digunakan oleh Mark,karena bocah itu sudah tertidur saat diperjalanan tadi. Membawa Mark dalam gendongannya lalu kembali menutup pintu mobilnya.
Berjalan mendekat ke arah Taeyong yang tengah sibuk mengambil barang - barang miliknya dan juga Mark, seperti tas sekolah Mark dan juga tas kerja Jaehyun, tak lupa tas berisikan kotak makan yang ia bawa tadi.
"Bisa? " Tanya Jaehyun saat melihat tangan Taeyong penuh dengan barang bawaan.
Taeyong menganggukan kepalanya, "ayo, kasian Mark pasti tidurnya tidak nyaman. " Ajak Taeyong pada Jaehyun untuk segera masuk kedalam rumah.
Jaehyun menganggukan kepalanya, membenarkan gendongannya pada Mark hingga kini satu tangannya menahan tubuh Mark dan satu lagi merengkuh pinggang ramping milik Taeyong.
"Bawa Mark ke kamarnya ya Jae, aku menaruh tas makan ini kedapur dulu. " Ujar Taeyong dan berlalu meninggalkan Jaehyun yang juga lekas pergi menuju ke kamar anaknya.
Sesampainya di dapur. Taeyong menaruh tas berisikan kotak makan yang sudah kosong. Mengeluarkan kotak itu dari dalam tas dan menaruh tasnya ditempat yang seharusnya.
Membawa tempat makan itu ke arah tempat cuci piring, lalu mencucinya. Taeyong itu orang yang sangat bersih, pokoknya segala sesuatu haruslah terlihat rapih dan tersusun. Dan Taeyong juga tidak suka menunda-nunda pekerjaan, contohnya seperti ini. Jika bisa mencucinya sekarang kenapa harus menunggu nanti atau orang lain untuk mencucinya?.
Setelah selesai menucuci semua kotak makan. Taeyong lanjut sedikit beberes diarea dapur. Lalu berakhir membuat susu untuk memenuhi kebutuhan bayi yang ada didalam perutnya.
Meneguk dengan rakus susu rasa vanilla yang ada digenggamannya hingga habis tak bersisa. Lalu menaruhnya kembali diatas meja pantry, bertepatan dengan sebuah tangan yang melingkar indah diperutnya.
Tanpa melihat siapa pelakunya, Taeyong sudah tahu siapa yang memeluknya dari wangi yang menguar dan bentuk tangan kekar yang melilit indah dipinggangnya.
"Susunya sudah dihabiskan? " Tanya Jaehyun pada Taeyong, sedangkan Taeyong menganggukan kepalanya.
"Bagus, " Balas Jaehyun lalu mengecup pelan pipi Taeyong. Menaruh kembali kepalanya dipundak sempit milik si cantik dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Taeyong.
Menghirup aroma badan Taeyong yang sangat memabukkan baginya. Membuatnya terasa nyaman dalam posisi seperti itu.
Sesekali menggigit pelan membuat Taeyong melenguh akibat perlakuan Jaehyun.
"Eunghh Jaeh, sudah. " Ujar Taeyong mencoba menghentikan kegiatan Jaehyun pada lehernya.
Jaehyun menurut, menyudahi kegiatannya lalu membalik badan Taeyong hingga kini menghadapnya. Menatap wajah cantik kekasihnya itu lalu meraup bibir Taeyong dengan segera.
Menyesap bibir atas Taeyong dengan kuat membuat Taeyong lagi - lagi melenguh karenanya.
Kedua tangan Jaehyun terangkat, menangkup kedua pipi Taeyong untuk memperdalam ciumannya. Lidahnya sudah masuk dan mengabsen seluruh inci yang ada didalam mulut Taeyong.
Kecipak basah terdengar dari keduanya, membuat Taeyong maupun Jaehyun terhanyut lebih dalam akan kegiatan mereka.
Merasa pasokan udaranya mulai menipis, Jaehyun lantas melepaskan ciumannya. Menatap manik Taeyong yang kini mulai terlihat sayu.
Keduanya saling tersenyum saat manik keduanya bertubrukan. Dengan gemas Jaehyun kembali mengecup bibir Taeyong.
"Tae, bagaimana jika aku menjenguk Baby didalam? " Tanya Jaehyun pada Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [ JAEYONG ]
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Daddy apakah Taeyong ssaem akan menjadi Mommy Malk? " Tanya bocah berumur 4 tahun. "Kau mau jika Taeyong ssaem jadi Mommymu? " Balas sang ayah, membuat bocah berumur 4 tahun itu mengangguk bersemangat. "Baiklah! Besok...