Bonus Chapter -2

25.5K 2K 51
                                    

Jaehyun terbangun saat merasakan pergerakan yang tidak teratur disisinya. Mencoba membuka kedua matanya yang menyipit saat cahaya lampu masuk kedalam indra penglihatan.

Disampingnya, Taeyong tengah tertidur dengan gelisah. Peluh membasahi wajahnya, membuat rambutnya ikut menjadi lepek. Sesekali meringis dengan tangan yang meremat selimut dengan erat.

"Hey, bangun. " Ucap Jaehyun mengusap kening itu dengan tangannya. 

Membelai wajah yang sedikit pucat itu sesekali menepuknya pelan, agar sang empu mau membuka kedua matanya.

"Sayang, bangun hey. Kau kenapa?"

Tepukan yang terus dilakukan oleh Jaehyun akhirnya berhasil membuat pria cantik itu membuka kedua kelopak mata indahnya.

Sedikit meringis mencari tangan milik suaminya untuk ia genggam.

"Jaehyun, ssh s-sakit."

Erangan sakit yang terlontar dari bilah bibir Taeyong membuat Jaehyun terkejut. Beranjak dari tidurnya hingga kini terduduk didepan Taeyong. Sedikit mengangkat tubuh Taeyong lalu meletakan batal dibelakang tubuh suami kecilnya guna menopang tubuh Taeyong agar sedikit terduduk.

"Minum dulu ya? "

Taeyong mengangguk dengan wajah yang masih sesekali meringis. Jaehyun lantas mendekatkan gelas yang baru ia ambil di atas nakas mendekat ke arah bibir sang Suami.

"Jadwal persalinan masih lusa bukan?" Tanya Jaehyun sedangkan Taeyong mengangguk kembali. Jaehyun sedikit panik sebenarnya, tapi ia mencoba tenang.

Tangan besar jaehyun terangkat kearah perut Taeyong. Membuka kancing kemeja yang digunakan oleh suaminya hingga memperlihatkan perut bulat yang begitu indah menurutnya.

"Baby, jangan nakal ya nak. Kasihan mommy, sayang." tuturnya dihapan perut Taeyong. Tangan besarnya tak berhenti untuk mengusap permukaan yang bulat didepannya.

"Baby, sudah tidak sabar untuk keluar ya?"

"Sabar sedikit lagi lagi ya sayangnya Daddy?  Kita akan bertemu sebentar lagi, jangan buat Mommy-mu kesakitan nak."

Ucapan Jaehyun sukses membuat hati Taeyong menghangat. Matanya sedikit memburam kala Jaehyun dengan tenangnya berbicara dengan anaknya yang masih ada didalam sana.

Taeyong tahu, sebenarnya suami besarnya itu sedang menahan kepanikannya. Namun memang dasar Jaehyun adalah pria yang tenang, jadi dia bisa menyembunyikan rasa paniknya itu.

Seperti paham apa yang diucapkan oleh Daddynya, sedikit demi sedikit rasa sakit dalam perut Taeyong semakin berkurang. 

"Lebih baik?" tanya Jaehyun.

Taeyong mengangguk, tangannya ia letakkan diatas perutnya yang masih terbuka lalu sedikit mengusapnya. Jaehyun mendekatkan badannya pada Taeyong, mengecup kening suami kecilnya lama.

"Baby menurut ucapan daddynya."

Jaehyun tersenyum, "Tentu saja, kan baby anak yang pintar." 

Taeyong mengangguk setuju, anaknya dan Jaehyun memang pintar.

"Tidur lagi ya? ini masih tengah malam. Kemarilah," Ucap Jaehyun membenarkan posisinya menjadi berbaring disebelah Taeyong. Menempatkan sebelah tangannya untuk menjadi bantal bagi suami kecilnya, sedangkan satu tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.

Setelah dirasa Taeyong nyaman dengan posisi tidurnya dan memastikan pria cantik itu tak kedinginan, Jaehyun mendekap tubuh kecil suaminya. Mengelus perut sang suami sesekali memberikan ciuman pada permukaan wajah cantik suaminya agar semakin lelap dalam tidurnya.

MOMMY [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang