29

32.3K 2.1K 69
                                    

"... "

"Aku sudah mengurus semuanya. "

"... "

"Tidak perlu, kalian hanya perlu datang. Dan hitung - hitung menjaga Mark sebentar. "

"... "

"Hehe, begitulah. "

"... "

"Hm, See you. "

###

Jaehyun berjalan keluar dari kamarnya, melewati kamar milik anaknya yang sedikit terbuka. Mengintip keadaan didalam sana yang terlihat masih sangat gelap karena jendela yang masih tertutup rapat serta gunungan kecil yang terletak ditengah-tengah kasur membuat Jaehyun berinisiatif untuk berjalan mendekat.

Terkekeh kecil saat melihat putra kecilnya tertidur sangat nyenyak dengan selimut yang membungkus badan mungilnya.

Jaehyun ikut berbaring disamping tubuh Mark, tangannya melingkar ditubuh kecil itu, menarik badan sang anak hingga membuatnya semakin mendekat dan tak lupa menghujami kecupan diseluruh wajah anaknya.

"Hey jagoan, ayo bangun! " Titah Jaehyun masih menciumi wajah Mark.

Si kecil yang merasa terganggu dalam tidurnya mau tidak mau harus membuka kedua kelompak mata indahnya.

Melakukan peregangan kecil sebelum menatap orang yang berada tepat didepannya.

"Hallo, Hyung, " Sapa Jaehyun menggunakan panggilan "Hyung" Kala mengingat cerita Taeyong tentang anaknya yang tidak mau dipanggil dengan namanya lagi.

Mark yang belum sepenuhnya sadar menjadi membolakan matanya kala suara orang yang sangat ia rindukan masuk kedalam indera pendengarannya.

"Daddy! " Pekiknya senang meloncat ke atas tubuh Jaehyun. Tangan mungilnya melingkar indah dileher milik Daddy-nya. 

Jaehyun tertawa melihat tingkah anaknya. Sepertinya dia memang terlalu lama meninggalkan kesayangannya itu.

"Merindukan Daddy, Jagoan? "

"Yes, Dad! Malk miss you so much, " Ujarnya tak kalah semangat.

Jaehyun mengusap puncak kepala Mark, sesekali memberikannya kecupan dipermukaan wajah Mark. Sungguh, ia sangat merindukan putranya itu.

"Mau jalan dengan Dad, tidak? " ucap Jaehyun yang dibalas  tatapan ragu dan juga berbinar sekaligus.

"Eung, Daddy tidak bekelja?" tanya-nya lirih. Mark sang mengerti tentang kondisi Jaehyun yang sedang sibuk akhir-akhir ini. Makanya ia tidak berani merengek langsung pada Daddy-nya, melainkan mengadu kepada Taeyong yang dengan sabar pula memberi pengertian kepada si kecil.

Jaehyun yang melihat anaknya sedikit menunduk hanya bisa terkekeh kecil. Tangannya terangkat meraih wajah Mark agar mau menatapnya, lalu mengecup sekilas bibir si kecil yang sebentar lagi akan menjadi sulung.

"Khusus untuk hari ini hingga beberapa minggu kedepan Daddy akan menjadi milik Mommy Tae, Mark Hyung dan juga Dedek bayi," tuturnya membuat bibir yang semula melengkung ke bawah kini tertarik membentuk sebuah senyuman yang sangat lebar.

"Tapi Mark harus merahasiakan ini kepada Mommy, apa bisa?"

Mark terlihat sedikit berpikir, lalu mengangguk "Eung."

"Pintar, kalau begitu ayo turun. Kita temui Mom dibawah," ujarnya lalu membawa tubuh kecil Mark ke dalam gendongannya. 

Sepanjang perjalan turun kelantai bawah Mark sangat aktif bercerita tentang kegiatannya selama ini. Mulai dari sekolahnya, teman-temannya, hingga tentang Echan yang semakin hari semakin lengket padanya dan tentang dirinya yang selalu membantu Mommynya.

MOMMY [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang